Eramuslim.com – HUBUNGAN Prabowo Subianto dengan tokoh-tokoh pergerakan Islam sudah terjalin sejak dirinya aktif di ABRI/TNI. Rivalitas Prabowo dengan Luhut Binsar Panjaitan rupanya juga sudah terjadi sejak mereka sama-sama berkarir di militer.
Jenderal Benny Moerdani tentu tidak menyangka bila dirinya berteman dengan perwira yang cinta dengan Islam. Perwira itu adalah Prabowo Subianto. Pada suatu ketika sang Jenderal menyampaikan rencana jahat untuk menghancurkan gerakan Islam secara sistematis kepada sahabatnya itu.
Awalnya, Moerdani menduga akan mendapatkan dukungan putra dari pasangan Prof. Soemitro Djajohadikusumo yang sosialis dan ibunya yang beragama Kristen. Di hadapan Benny, Prabowo tak banyak merespons ide gila itu. Namun diam-diam ia melaporkan langkah-langkah Benny Moerdani kepada mertuanya, Presiden Soeharto.
Tentu saja tidak serta merta Pak Harto percaya dengan laporan itu. Hanya saja, berdasarkan informasi lanjutan yang ia dapatkan sendiri akhirnya ia mempercayainya. Kejadian ini menyebabkan Jenderal Benny Moerdani marah kepada Prabowo. Buntutnya, sang jenderal mengeluarkan Prabowo dari Kopassus menjadi Kepala Staf Kodim (Kasdim), suatu jabatan buangan bagi anggota Kopassus. Tatkala dikeluarkan dari Kopassus, Mayor Prabowo adalah Wakil Komandan Detasemen 81 yang merupakan pasukan elit dari Kopassus spesial anti-teror, yang dibentuk bersama dengan Letkol Luhut Panjaitan.
Beruntung Prabowo, keputusan ini diubah oleh Jenderal Rudini yang menjabat KSAD pada 1985 yang menempatkan Prabowo Subianto menjadi Wakil Komandan Batalion Infantri Lintas Udara 328, suatu pasukan elit Kostrad yang pernah berjasa menumpas PKI dan berhasil melumpuhkan gerakan Kahar Muzakar pada 1965.