Lalu bagaimana dengan rakyat Indonesia yang hingga saat ini belum memiliki rumah. Presiden Jokowi telah merancang program 1 juta rumah setahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan di Indonesia. Namun dengan keluarnya kebijakan pemerintahan Jokowi tentang pemberian hak property kepada asing setara dengan hak milik, maka rakyat Indonesia yang hingga saat ini belum sanggup membeli rumah, tampaknya harus banyak bersabar.
4. Kuasa Gelap Mafia Impor
Berkuasanya mafia impor atas pemerintahan menjadi penyebab utama hancurnya kekuatan produksi dan tenaga produktif nasional. Impor terhadap barang barang yang seharusnya dapat dihasilkan sendiri adalah kejahatan terhadap pribumi. Impor dapat dimaknai sebagai insentif atau subsidi kepada Negara asing dan warga Negara asing terhadap surplus produksi nasional mereka.
Secara kasat mata kuasa kegelapan mafia impor di Indonesia sangat tampak dalam kasus impor seluruh komoditi pangan seperti beras, bawang merah, bawang putih, impor gula, impor daging, impor kedelai, dan bahkan impor garam. Semua menunjukkan bahwa mereka para mafia memegang kendali pangan nasional.
Para mafia impor adalah dalang dibalik gejolak harga pangan. Mereka mempermainkan harga pangan secara sempurna, dan pemerintah melakukan pembiaran. Permainan mafia tersebut telah menyebabkan petani sebagai produsen dirugikan namun konsumen juga tidak diuntungkan. Pada saat petani panen harga komoditi jatuh sementara pada yang lain harga naik secara tiba tiba dan menciptakan alasan untuk impor. Lembaga lembaga Negara seperti Bulog justru mengambil bagian dalam permainan para mafia dan tidak dapat menjalankan fungsinya sama sekali.
Kuatnya mafia impor dikarenakan pejabat Negara merupakan bagian dari masalah. Mereka terdiri dari orang orang yang tidak bersih dan skandal mereka ada di tangan para mafia. Itulah mengapa para pejabat Negara bertekuk lutut dan tidak bisa mengangkat muka di hadapan para mafia. Sehingga seluruh kebijakan pemerintah secara otomatis menguntungkan mafia.
Tidak hanya di bidang impor pangan, hampir diseluruh bidang lainnya para mafia impor begitu berkuasa. Ini sangat terlihat dalam sector migas yang ditandai oleh meningkatnya impor minyak dan gas. Sejak era reformasi impor migas meningkat tajam, produksi minyak nasional merosot tajam, sementara biaya produksi minyak nasional yang ditanggung Negara juga meningkat. Ini adalah anomaly yang berlangsung secara telanjang dan kasar bagaimana migas menjadi ajang perampokan para mafia, asing, oligarki nasional dan para taipan. Terakhir ada keanehan yang luar biasa, setelah Pertamina sukses dengan BBM Pertalite (RON 90) terdengar issue bahwa pertamina diminta kembali menjual Ron 88 dalam jumlah besar. Kabarnya ada mafia baru yang siap memasok Ron 88 ke Pertamina.
Mafia impor juga berada dibalik penghancuran seluruh industry vital nasioal yakni industry petrokimia. Akibatnya seluruh kebutuhan masyarakat terkait dengan produksi yang dihasilkan oleh industry ini sebagian besar dipasok dari impor termasuk pupuk yang diperlukan petani. Selain itu Industri vital lainnya adalah industry besi baja. Impor besi baja China dan Negara Negara lainnya telah meluluhlantahkan industry besi baja nasional Krakatau Steel seperti yang kita saksikan sekarang ini. Inilah era dimana para mafia impor menemukan supremasi meraka secara ekonomi dan politik. Karena pemerintah lemah dan memble.(kl/ts)
Penulis: Salamudin Daeng