Eramuslim.com – HABIB Rizieq Shihab -HRS- tidak banyak berubah dalam “pengungsiannya”. Tetap semangat, energik, menggebu- gebu, humoris dan sesekali “menyalak” untuk penekanan prinsipnya. Tiada kesan sama sekali punya kesusahan. Padahal, April ini sudah dua tahun dia di tanah suci dengan status cekal, tak boleh keluar dari Saudi.
Itulah kesan yang saya peroleh ketika bertamu di rumah HRS yang berjuluk Imam Besar Umat Islam Indonesia di Mekkah, Rabu (3/4) petang. Menghapus anggapan saya semula, mengira dia sengsara dalam pengasingan, dan karena itulah sebab utama mendorong saya menemuinya. Silaturahmi dengannya tidak dinyana berlangsung sekitar 90 menit. Diakhiri dengan salat Ashar berjamaah yang diimami oleh tuan rumah.
Dalam perbincangan sore itu, dia mengutarakan kerinduannya pada Tanah Air.
Dia ingin kembali untuk setidaknya, satu hari saja. Hadir pada Pemilu 17 April untuk menggunakan hak pilihnya. Ia sudah mengajukan surat kepada pihak berwenang di Saudi yang mencekalnya. Cekal?
“Itu saya tahu atas permintaan pemerintah Indonesia. Pemerintah Saudi sendiri lebih suka menggunakan alasan demi keselamatan jiwa saya. Pemerintah Saudi sangat baik terhadap saya dan keluarga. Memperlakukan saya sangat istimewa,” ungkap HRS.