Perlawanan kerajaan Badung di Bali berakhir dengan Puputan Badung tahun 1906.
Tahun 1878 Raja Batak Sisingamangaraja XII menyatakan perang terhadap Belanda. Kerajaan Batak jatuh ke tangan Belanda dengan gugurnya Raja Sisingamangaraja XII bersama dua putra dan satu putrinya tahun 1907.
Perlawanan kerajaan Klungkung di Bali berakhir dengan Puputan Klungkung tahun 1908.
Di masa Perang Dunia II/Perang Asia Pasifik, pada 9 Maret 1942 , Panglima Tertinggi tentara Belanda, Letjen Hein ter Poorten resmi menandatangani dokumen MENYERAH TANPA SYARAT kepada balatentara Jepang, dan “menyerahkan” seluruh wilayah jajahannya, Nederlands Indie (India Belanda) kepada Jepang, penguasa baru di Asia Tenggara.
Penjajahan Belanda di Asia Tenggara/Nusantara resmi berakhir tanggal 9 Maret 1942. (Artikel mengenai 9 Maret 1942, Akhir Penjajahan Belanda di Bumi Nusantara, dapat dibaca di:http://batarahutagalung.blogspot.co.id/2006/02/9-maret-1942-akhir-penjajahan-belanda.html )
Dari catatan sejarah, yang paling lama dan paling sengsara di bawah penjajahan Belanda dan antek-anteknya adalah Jayakarta – Batavia – Jakarta. Tepatnya dari tanggal 30 Mei 1619 – 9 Maret 1942. Selama hampir 323 tahun.
Kerajaan-kerajaan dan kesultanan yang baru dapat dikalahkan oleh Belanda awal abad 20, hanya sekitar 30-an tahun di bawah administrasi Belanda.
Kalimat: “Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun” itu SALAH BESAR! Indonesia tidak pernah dijajah!
Tanggal 15 Agustus 1945 Kaisar Jepang mengeluarkan pernyataan, menghentikan seluruh aktivitas militer dan sipil di seluruh wilayah pendudukan Jepang di Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk di bekas wilayah jajahan Belanda.
Dokumen ‘Menyerah Tanpa Syarat’ baru ditandatangani secara resmi oleh Jepang tanggal 2 September 1945. Antara tanggal 15 Agustus – 2 September 1945 terdapat kekosongan kekuasaan (Vacuum of power).
Di masa vacuum of power tersebut, di wilayah bekas pendudukan tentara Jepang, para pemimpin bangsa Indonesia menyatakan KEMERDEKAAN INDONESIA, dan mendirikan REPUBLIK INDONESIA.