Eramuslim.com – Pandemi global yang disebabkan oleh virus corona (COVID-19), telah mengguncang kepercayaan publik akan kemampuan pemerintah dalam merespon ancaman yang sejatinya telah lama disadari oleh komunitas ilmiah dan kesehatan. Dari Asia ke Eropa hingga Amerika Utara, otoritas kesehatan berjuang untuk mengatasinya, demikian tulis Ellen Laipson.
Ellen Laipson, mantan wakil ketua Dewan Intelijen Nasional AS, saat ini adalah direktur program keamanan internasional di Schar School of Policy and Government di Universitas George Mason, Virginia. Dia menulis editorial opini untuk Biro Sindikasi, sebuah layanan sindikasi artikel analisis dan opini secara eksklusif yang menyorot isu-isu Timur Tengah.
Namun demikian, hal Ini tidak juga akan luput dari perhatian negara-negara seperti Korea Utara dan berbagai macam kelompok non-negara. Mereka akan belajar bahwa tidak ada yang lebih merusak tatanan liberal modern yang dipimpin oleh Barat daripada agen biologis.
Setelah krisis berakhir, Barat dan negara-negara yang nge-blok Barat bukan hanya harus siap menghadapi persebaran pandemi berikutnya yang terjadi secara alami, namun juga harus lebih siap dengan segala kemungkinan agen-agen biologi yang direkayasa manusia yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan dalam skala besar.
Di tengah krisis saat ini, tidak ada yang dapat mengklaim bahwa tidak ada peringatan, virus baru akan menyebar lebih cepat dan lebih jauh daripada krisis kesehatan masa lalu. Tetapi peringatan itu cenderung bersifat umum, tidak spesifik dalam hal karakteristik virus baru atau sumber aslinya.