Eramuslim.com – Di Jakarta awal tahun 2020 semakin mencekam. Saya bertemu dengan dia dalam suasana santai. Walau Jakarta mencekam karena ada himbauan pemerintah agar orang lebih baik tinggal di rumah untuk terhindar dari penyebaran virus corona strain baru yang belum dikenal sebelumnya. Himbauan ini bagian dari gerakan menjaga jarak sosial atau social distance, yang katanya efektif menghindari CoViD-19.
Virus corona strain baru ini sampai membuat badan dunia WHO mengeluarkan maklumat sebagai Pandemic, karena menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang mana virus ini terdeteksi sejak akhir 2019 dan penyakit yang disebabkannya dinamai “Coronavirus disease 2019” yang disingkat dan dikenal sebagai CoViD-19.
“Virus itu diciptakan oleh AS. “ katanya.
“Kamu sedang berteori?” kataku tersenyum.
Saya termasuk orang tidak pernah percaya dengan teori konspirasi. Namun saya percaya politik penuh dengan konspirasi. Sebuah cara persekongkolan sekelompok orang dalam merencanakan sebuah agenda kejahatan yang dilakukan dengan rapi dan sangat dirahasiakan.
“Saya mencoba melakukan desk research terhadap CoViD-19 ini. Sekedar untuk mengetahui darimana asalnya dan mengapa bisa muncul, dan akhirnya menjadi berita heboh yang mencekam.”
“Dalam dunia yang serba terbuka saat sekarang ini, adalah konyol kalau kita bergantung dengan berita media utama atau mainstream media.”
“ Okelah. Apa yang kamu ketahui ? Aku mau dengar”