Eramuslim.com – Republik Vanuatu berada di kawasan Pasifik Selatan, 1750 km dari pantai timur Australia. Sebelum diproklamirkan sebagai negara merdeka pada 1980, Vanuatu yang sebelum merdeka bernama New Hebrides, merupakan negara jajahan Inggris dan Prancis. Bahkan setelah merdeka sekalipun, Vanuati masih berada dalam orbit pengaruh Inggris maupun Prancis.
Dengan begitu, Australia dan Selandia Baru yang notabene merupakan sekutu Inggris, memberikan bantuan keuangan sejak awal Vanuatu merdeka. Pada 2005, entah apa yang jadi dasar pertimbangan, kerajaan Inggris menyatakan tidak lagi berkepentingan di kawasan Pasifik Selatan. Sehingga menghentikan bantuannya kepada Vanuatu.
Apapun alasan dan pertimbangan Inggris, pada 2010 Republik Rakyat Cina mulai mengembangkan hubungan kerjasama dengan negara-negara Oceania, seiring menurunnya bantuan keuangan negara-negara blok Barat terhadap negara-negara kawasan Pasifik.
Maka dimulailah manuver ekonomi Cina di Vanuatu melalui tebar hibah dan investasi melalui bantuan Cina untuk pembangunan ekonomi Vanuatu. Yang mana dana bantuan itu berupa loan atau hibah, dan tidak perlu dikembalikan seperti layaknya negara yang berutang pada negara lain.
Memang benar AS sempat juga berupaya memperkuat pengaruhnya melalui skema bantuan ekonomi The Millennium Challenge Corporation (MCC, Agency Bantuan Luar Negeri AS), begitu pula Selandia Baru. Namun nampaknya kedua negara tidak mampu menandingi “kemurah hatian” Cina.