Meski ada pembatasan ketat di lembaga pemerintah di seluruh China selama 2014 dan 2015, Erkin mengatakan keluarga masih diberi kebebasan beragama di rumah.
“Ayah saya, yang adalah seorang pengusaha dan tidak memiliki koneksi ke Pemerintah, dulu bisa berpuasa di rumah tanpa batasan,” kata Erkin.
Tetapi pada Mei 2017 semua itu berubah, katanya, dan ayahnya – yang adalah seorang Muslim yang taat – ditahan.
Pada tahun yang sama, laporan-laporan tentang penawanan massal mulai muncul dan pengawasan ditingkatkan.
PBB memperkirakan hingga 1 juta warga Uyghur dan kelompok Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp penataran di Provinsi Xinjiang sejak 2017.