Salah satu daya tarik ketika mengunjungi Masjidil Haram di Makkah al-Mukarramah adalah sumur zam-zam. Beberapa tahun lalu, sumur zam-zam di masjid ini masih berupa sumur yang terbuka, di mana setiap orang masih bisa menyaksikan secara visual sumur tersebut.
Namun sayangnya, banyak umat Islam yang tidak bersungguh-sungguh dalam menjaga ketauhidannya, sehingga mereka mencari keberkahan air zam-zam dengan cara yang salah. Ketika melihat sumur zam-zam, banyak di antara mereka dulu yang melemparkan barang-barang pribadi ke dalam sumur itu dan pada akhirnya sumur itu kotor.
Akhirnya pemerintah Saudi, melakukan proses pembersihan sumur zam-zam dengan menggunakan pompa besar serba modern. Banyak ditemukan barang-barang seperti sorban, peci, arloji, bahkan kalung emas, dan lain-lain di dalam sumur tersebut.
Setelah 1 pompa besar digunakan, sumur juga tidak kering, maka digunakan pompa kedua dan juga tidak kering, maka digunakan lagi pompa yang jauh lebih besar, dan tak kering pula. Tidak pernah sumur zam-zam airnya menyusut. Maka para ilmuwan dan ahli agama di sana menyatakan bila kita mengambil satu liter air zam-zam maka zam-zam itu segera mengalirkan satu liter lagi ke dalam sumur tersebut. Dan mereka berketetapan, insya Allah, sumur zam-zam tak kan pernah kering sampai dengan Dia mentakdirkan yang lain.
Keajaiban Zam-Zam
Ada beberapa keajabaiban terhadap manfaat air ini. Ada seorang wanita Maroko yang telah divonis kankernya tak akan bisa sembuh dan akan wafat 1 atau 2 bulan lagi, tak ada alternatif lagi. Maka ia mengajukan permintaan terakhir untuk umrah… sampai di sana setelah ia melakukan sholat tawaf, maka ia mengambil air zam-zam dari sumurnya dan meminumnya sambil berdoa:
“Ya Allah, jika kehidupan bagi saya adalah lebih baik, mohon sembuhkanlah Ya Allah… dan bila kehidupan ini menjadikan saya mendustakanMu, maka akhirilah dengan akhir yang baik, Ya Allah”. Doa itu diulang-ulang beberapa kali sambil meneguk zam-zam. Sepekan setelah itu, fisiknya kian membaik dan akhirnya sembuh. Pada saat itu semua ilmu kedoktrean sudah tak sanggup lagi. Itulah zam-zam.
Ada lagi kisah tentang artis sinetron Indonesia, Ferry Irawan. Dia terkena stroke, lalu dia melakukan umroh, tawaf di Kabah dan meminum air zam-zam. Ketika meminum, karena stroke, dia tak bisa menggunakan tangan kanan dan akan minum dengan tangan kiri… Saat itu banyak orang Arab yang menegurnya seraya mengatakan gunakanlah tangan yang kanan. Banyak di antara mereka yang berkata, “Bismillah… pakai tangan kanan, pakai tangan kanan…”
Akhirnya dengan sekuat tenaga Ferry mencoba menggerakkan tangan kanannya untuk meraih gelas berisi air zam-zam. Subhanallah! Seketika itu juga tangan kananya bisa digerakkan dan akhirnya Ferry bisa meminum air zam-zam dengan tangan kanannya. Tangannya yang lumpuh bisa kembali digerakkan seketika…
KIsah Zam-Zam
Air Zam-zam berasal dari mata air Zamzam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka’bah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan Air Zam-zam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zam-zam harus dengan tertib dan membaca niat. Setelah minum air Zam-zam kita menghadap Ka’bah.
Sumur Zam-zam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail.
Penjelasan tentang sejarah ini adalah sebagai berikut: Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di bawah sebatang pohon yang kering. Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim AS meninggalkan mereka. Siti Hajar memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya;" Hendak ke manakah engkau Ibrahim, aampai hatikah engkau meninggalkan kami berdua di tempat yang sunyi dan tandus ini? " Pertanyaan itu berulang kali, tetapi Nabi Ibrahim tidak menjawab sepatah kata pun. Siti Hajar bertanya lagi, “Apakah ini memang perintah dari Allah?"
Barulah Nabi Ibrahim menjawab, "Ya." Mendengar jawaban suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya tentu terjamin walaupun di tempat yang sunyi, tidak ada manusia dan tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu.
Selang beberapa hari, air yang dari Nabi Ibrahim habis. Siti Hajar berusaha mencari air di sekeliling sampai mendaki Bukit Safa dan Marwah berulang kali sehingga kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zam-zam.
Air Zam-zam yang merupakan berkah dari Allah SWT, mempunyai keistimewaan dan keberkatan dengan izin Allah SWT, yang bisa menyembuhkan penyakit, menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar. Keistimewaan dan keberkatan itu disebutkan pada hadits Nabi, "Dari Ibnu Abbas r. A., Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik air di muka bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang mengenyangkan dan penawar bagi penyakit."(m)