Eramuslim.com -Pada tahun 1901 Voliva bermigrasi ke Australia untuk menjadi pengawas dari gereja cabang Australia.
Pada bulan September tahun 1905, John Alexander Dowie menderita stroke dan sembuh di Jamaika, ia di klaim biaya $ 2.000 sebulan dari investasi, dan meminta Voliva untuk kembali mengawasi kota atas ketidakhadirannya.
Voliva tiba pada bulan Februari 1906, dimana jemaat yang memberontak terhadap kepemimpinan Dowie selama ini, menuduh Dowie korupsi dan poligami.
Lalu dipilihlah Voliva sebagai kepala gereja, yang kemudian ia mengganti nama gereja itu menjadi “Christian Catholic Apostolic Church“.
Dengan manajemen yang hati-hati ia menyelamatkan kota Zion dari kebangkrutan dan mendapatkan dukungan dari anggota-anggota gereja lainnya.
Dia terus mengontrol ketat sekitar 6.000 pengikut, yang terdiri dari masyarakat, bahkan sampai ke titik mendikte pilihan bagi pasangan pernikahan mereka.
Kota Zion secara efektif dikendalikan oleh gerejanya. Semua real estate dijual dengan harga pasar, juga aturan lainnya, dan semua harus tunduk pada pembatasan yang dikeluarkan gereja, dan hanya akan dihentikan atas kehendak dari Ketua (General Overseer).
Kunjungan pengkhotbah sebagai pesaing dari sekte ini dianggap mengganggu dan akan diusir keluar kota oleh kepolisian setempat.
Kemudian, Voliva mendiversifikasi (memperluas) industri-industri besar di Zion, industri yang dimiliki oleh gereja yang memproduksi renda Skotlandia, memasukkan juga perusahaan roti yang menghasilkan merek yang populer di Zion.
Ia juga memasukkan industri kue fixbar dan cokelat White Dove ke dalam perusahaannya. Akhirnya, Zion menjadi kota “satu-perusahaan” yang para pekerjanya dibayar dengan upah dibawah standar.
Voliva memperkenalkan banyak aturan baru bagi anggota gereja dan memberitahukan warga yang berada di sekitar kota dengan peringatan keras, bahwa kepemilikan independen secara perseorangan atau kelompok yang bukan milik gereja, akan dibenci, bahkan terkadang sering dibakar. Tapi kota itu menjadi tempat yang aman bagi mereka dalam batas-batas wilayahnya.
Dari tahun 1914, Voliva menjadi terkenal secara nasional oleh advokasi yang kuat tentang doktrin bahwa bumi adalah datar. Kemudian ia mempublikasikan secara luas doktrin ini dan menantang bagi siapa pun untuk membantah teori bumi rata itu dengan hadiah $5.000 dollar. Sekolah-sekolah gereja di Zion akhirnya mengajarkan doktrin bahwa: Bumi adalah datar.
Pada tahun 1923 ia menjadi pendeta evangelis pertama di dunia yang memiliki stasiun radio sendiri, yang bisa didengar sejauh Australia. Stasiun radio itu menyiarkan kecaman melawan ilmu astronomi bahwa bumi adalah bulat bundar, dan kejahatan dari teori evolusi . Ia mengutip tentang matahari sebagai berikut:
“Ide bahwa diameter Matahari adalah jutaan mil dan jauhnya 91.000.000 mil adalah konyol. Matahari hanya berdiameter 32 mil dan jauhnya tidak lebih dari 3.000 mil dari Bumi. Hal ini cukup beralasan dan itu harus begitu. Tuhan menciptakan Matahari untuk menerangi Bumi, dan karena itu harus ditempatkan dekat sebagai tugasnya itu dn dirancang untuk melakukannya. Apa yang akan Anda pikirkan jika seorang yang membangun rumah di kota Zion tapi menempatkan lampu untuk meneranginya berada di Kenosha, Wisconsin?”
Voliva menjadi semakin terfokus pada penghancurkan yang menurutnya sebagai ‘trinitas kejahatan’ yaitu: ilmu astronomi modern, teori evolusi dan kritik yang lebih tinggi.
Ia bersikeras pada interpretasi yang ketat dari penciptaan sehari yang 24 jam dan bepergian ke Dayton, Tennessee tampil sebagai saksi di Persidangan Scopes (dia tak menyebut apa).
Untuk diketahui, Pengadilan Scopes atau “Pengadilan Monyet” merujuk pada tindakan hukum yang diselenggarakan oleh Pengadilan Kriminal di Dayton (Tennessee) pada tanggal 10 Juli 1925 untuk menguji UU Butler di setiap pembukaan sekolah yang dibiayai negara di Tennessee
Di mana pengajaran teori apapun yang menyangkal kisah Penciptaan Tuhan atas manusia sebagaimana yang diajarkan oleh Alkitab alih-alih manusia diturunkan dari hewan yang berderajat lebih rendah dinyatakan tidak sah. John Thomas Scopes didakwa bersalah akibat mengajarkan teori evolusi di sekolah, dan melanggar Butler Act, sehingga ia dijatuhi denda 100 dolar AS.
Selain itu, Voliva juga sering meramalkan hari kiamat atau akhir dunia: prediksinya bahwa akhir dunia akan datang pada tahun 1923, 1927, 1930, 1934, dan 1935, yang ternyata tidak ada satupun yang benar.
Keruntuhan dan kematian Voliva
Seperti pendahulunya, Voliva semakin mengembangkan gaya hidup terang-terangan yang mewah, mengumpulkan kekayaan pribadi yang pada masa itu saja yaitu tahun 1927, sebanyak $ 5 juta dollar.
Ia mulai terasing dari para pengikutnya, terutama setelah kesulitan yang disebabkan oleh Depresi Besar (Great Depression) yang melanda Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an, dan memaksa Zion Industries menjadi bangkrut.
Pada tahun 1935 Voliva mencoba untuk menghidupkan kembali nasib lesu gerejanya dengan mencetuskan The Annual Zion Passion Play yang terkenal yaitu Oberammergau Passion Play seperti yang ada di Oberammergau, Jerman.
Oberammergau Passion Play adalah permainan gairah dilakukan sejak 1634 sebagai tradisi oleh penduduk desa Oberammergau, Bavaria, Jerman.
Permainan ini adalah pementasan yang diiringi dengan musik tentang kesengsaraan Yesus, yang mencakup periode akhir secara singkat hidup Yesus dari kunjungannya ke Yerusalem dan mengarah ke eksekusi melalui penyaliban.
Pementasan ini telah dikritik oleh golongan Yahudi sebagai anti-Semit, tetapi pementasan itu adalah masih ada terus menerus sejak awal usia pementasan drama Kristen.
Pementasan Oberammergau Passion Play di Jerman ini awalnya ditulis oleh Othmar Weis, JA Daisenberger, Otto Huber, Christian Stuckl, Rochus Dedler, Eugen Papst, Marcus Zwink, Ingrid H Shafer, dan penduduk Oberammergau, dengan musik oleh Dedler.
Sejak produksi pertamanya Oberammergau Passion Play telah dilakukan pada tahapterbuka di desa. Teks bermain adalah gabungan dari empat naskah yang berbeda yang berasal dari abad ke-15 dan ke-16.(Bersambung/kl)