Eramuslim.com – Polemik tentang bentuk Bumi, apakah berbentuk datar seperti telor ceplok atau bulat seperti bola, masih saja mengemuka di mana-mana hingga saat ini.
Teori bahwa Bumi bulat datar (flat earth) ibarat sebuah telor ceplok, membuat sebagian besar homo sapiens dengan teknologi masa kini dan ilmu pengetahuan modern, keningnya berkerut. Berikut Eramuslim sajikan ulasan tentang polemik ini secara lengkap yang disalin lengkap dari situs indocropcircles.wordpress.com:
Bumi Datar dari beberapa catatan dan manuskrip kuno
Bumi bulat datar banyak diyakini oleh berbagai macam budaya seperti Babilonia kuno, India, Cina, dan Jepang kuno. Pada periode awal Mesir dan Mesopotamia menganggap Bumi digambarkan sebagai piringan datar yang mengambang di laut.
Gambaran tentang hal itu ditemukan dalam catatan Homer dari abad ke 8 SM di mana “Okeanos, dipersonifikasikan dari air yang mengelilingi permukaan lingkaran bumi. Bumi adalah piringan pipih yang mengambang di atas air.
Tulisan pada Piramida dan Coffin mengungkapkan bahwa orang Mesir kuno percaya Nun(Samudera) adalah sebuah bentuk melingkar mengelilingi nbwt (arti istilah “lahan kering” atau “Kepulauan”). Beberapa filsuf pra-Socrates percaya bahwa Bumi itu datar. Thales (sekitar 550 SM) berpendapat bahwa bumi datar mengambang di air seperti log.
Anaximander (sekitar 550 SM) meyakini bentuk Bumi adalah silinder pendek dengan datar, melingkar atas yang tetap stabil karena itu jarak yang sama dari segala sesuatu.
Anaximenes dari Miletus percaya bahwa “bumi itu datar dan naik di udara, sama dengan matahari dan bulan dan benda-benda langit lainnya.
Xenophanes dari (c. 500 SM) menganggap bahwa bumi itu datar, dengan sisi atas yang menyentuh udara, dan sisi bawah tanpa batas. Keyakinan dalam bumi datar berlanjut sampai abad ke-5 SM.
Anaxagoras (c. 450 SM) sepakat bahwa bumi itu datar, dan Arkhelaus muridnya percaya bahwa Bumi datar tertekan di tengah seperti cawan.
Sejarawan Hecataeus dari Miletus juga percaya bumi itu datar dan dikelilingi oleh air. Dalam pandangan Jepang kuno, bab pertama dari Nihongi (“Chronicles of Japan”) menggambarkan kepercayaan Jepang kuno bahwa dunia itu datar dan lahan kering melayang “seperti minyak” di atas air.
Di Cina kuno, kepercayaan yang berlaku adalah bahwa bentuk bumi itu datar dan persegi, sedangkan langit itu bulat, asumsi tersebut hampir dipertanyakan sampai diperkenalkannya astronomi Eropa pada abad ke-17 .
Ahli kebudayaan Cina asal Inggris, Cullen menekankan titik bahwa tidak ada konsep Bumi yang bulat dalam astronomi Cina kuno. Pemikiran Cina pada bentuk bumi tetap hampir tidak berubah dari awal kali sampai kontak pertama dengan ilmu pengetahuan modern melalui media misionaris Jesuit pada abad 17.
Model telur sering digunakan oleh para astronom China seperti Zhang Heng (78-139 M) untuk menggambarkan langit sebagai bola. Langit seperti telur ayam dan sebagai bulat seperti peluru panah, bumi adalah seperti kuning telur, dan terletak di pusat.
Teori Bumi Datar kembali lagi di era teknologi sudah modern
Salah satu Presiden dari Flat Earth Society pernah mengatakan bahwa pendaratan manusia di Bulan adalah tipuan yang dilakukan di studio Hollywood dan gaya gravitasi merupakan suatu kekuatan mistis dan sebagainya.
Mohammed Yusuf, pendiri sekte Islam Boko Haram di Nigeria, menyatakan keyakinannya bahwa Bumi itu datar dan banyak lagi tokoh yang menyatakan bahwa bentuk Bumi itu datar.
Perdebatan bentuk Bumi ini telah berlangsung dalam berbagai kebudayaan selama berabad-abad. bahkan dalam salah satu buku terkenal karangan Washington Irving menyatakan bahwa Columbus meyakini bahwa Bumi itu datar.
Berdasarkan penelitian terakhir dari Historical Association di Inggris diketahui bahwa cerita dalam buku tersebut tidaklah benar.
Bagi banyak orang, gambar Bumi bulat berwarna biru yang indah yang diambil dari sisi orbit Bulan merupakan gambaran sempurna pentingnya misi ke ruang angkasa. Namun ternyata, itu tidak dipercaya oleh semua orang.
Pada abad ke 21, istilah flat-earther digunakan untuk menggambarkan seseorang atau sekelompok orang yang menyatakan yakin planet ini rata. Apakah kelompok ini benar ada, atau hanya sekedar lelucon belaka?
Mengapa teori yang telah purba dan hanya sebagai sejarah kunonya pengetahuan pada masa lalu ini, kembali menyembul ke permukaan? Siapa pendukung terkemuka pada awalnya?
Ia adalah Wilbur Glenn Voliva, pendukung terkemuka Teori Bumi Datar. Wilbur Glenn Voliva yang lahir pada 10 Maret 1870 dan meninggal pada 11 Oktober 1942 adalah seorang penginjil dan pendukung terkemuka Flat Earth Theory.
Perjalanan hidup Wilbur Glenn Voliva
Wilbur Glenn Voliva lahir di sebuah pertanian di Indiana AS pada 10 Maret 1870. Pada tahun 1889, ia memasuki Union Christian College, di Merom Indiana. Ia lulus lima tahun kemudian dan menjadi menteri.
Pada tahun 1898 Voliva tertarik pada ajaran John Alexander Dowie dan akhirnya bergabung menjadi jemaatnya, lalu menjadi seorang senior di Gereja Katolik dari kota kecil bernama Zion di Lake County, Illinois, Amerika Serikat. (Bersambung/kl)