Komunis lawan Non-Komunis
Sebelum pecahnya pemberontakan Komunis Madiun, pertentangan partai-partai di Yogyakarta hebat benar. Pertentangan itu dapat dibagi kepada dua blok, yaitu:
Komunis dan kawan-kawannya
Masyumi-P.N.I. dan kawan-kawannya
Pertentangan terletak dalam tujuan dan strategi serta taktik perjuangan.
Komunis dan kawan-kawannya ingin membawa Indonesia ke bawah pimpinan Sovyet Rusia yang dikendalikan dari Moskow, dan Indonesia harus mematuhi itu, sebagaimana negara-negara Komunis yang lain. Hal ini dapat kita lihat dalam akhir pidato Muso, pemimpin pemberontak Madiun pada tanggal 8 September 1948 dalam satu rapat raksasa PKI di Madiun, yang berbunyi sebagai berikut:
Sovyet Rusia adalah pemimpin revolusi dunia, [dan] Revolusi kita adalah bagian dari padanya; jadi kita berada di bawah pimpinan Sovyet Rusia. Jika kita berada di pihak Rusia, maka adalah kita benar.
Blok yang satu lagi terdiri dari Masyumi-PNI dan kawan-kawannya. Blok ini berpendirian bahwa bangsa Indonesia berjuang menuju kemerdekaannya atas kemauan dan pimpinannya sendiri. Indonesia yang merdeka tidak usah dipimpin Rusia atau Amerika, tetapi harus memimpin sendiri sebagai bangsa yang merdeka.
Tetapi Komunis mencap orang-orang yang tidak mau takluk ke bawah Moskow [sebagai] kaki tangan imperialis Amerika.{26}