Ya, pada kala itu semua orang percaya bahwa hipnotis yang dilakukan Mesmer adalah “ilmu sihir” atau magic dengan cara menggunakan semacam magnet sebagai pengalihan, mirip pendulum atau objek lainnya, yang ia tempelkan ke pasiennya, sebelum pasien dapat tertidur.
Raja Perancis dimasa itu, Louis XIV, kemudian membentuk suatu komisi bernama Royale Commision dan meminta untuk menyelidiki “ilmu sihir” yang digunakan Mesmer itu.
Tim peneliti pada tim tersebut dipimpin oleh Benjamin Franklin yang pada nantinya menjadi presiden AS, namun pada kala itu ia adalah duta besar AS untuk Perancis.
Namun tim investigasi tak menemukan apapun, lalu menuduh dan manjuluki Mesmer sebagai tukang bohong dan hanya tukang obat.
Bahkan sebuah lukisan menggambarkan Mesmer dicambuk dan dimasukkan ke dalam api karena ketidakjelasan ilmu yang dipraktekannya.
Ilmu yang dipakai, secara ilmu pengetahuan dituduh tidak terbukti, dan secara keadilan juga dianggap kebohongan yang merugikan orang. Karena hal itulah kemudian ia dituduh menipu masyarakat luas dengan menggunakan “ilmu bohong” yang pada masa kini disebut sebagai hipnotis ini.
Hingga kini ilmu yang diperkenalkan oleh Mesmer, disebut sebagai Mesmerism atau “Animal Magnetism” yang mengacu kepada daya tarik seksual seseorang atau kharisma.
Mesmer menggunakan istilah “Animal Magnetism” karena kata “Hypnosis” belum dikenal ketika itu. Istilah “magnetisme binatang” ini mengacu kepada cairan magnetik atau elemen klasik Aither yang berada dalam tubuh mahluk bernyawa atau bernapas, sebagaimana yang didalilkan oleh Mesmer ketika itu.
Mesmer memilih istilah binatang untuk membedakan kekuatan magnetik yang dimaksudkannya dari acuan pada masa itu tentang magnetisme mineral, magnetisme kosmik, dan magnetisme planet.