Pesawat jenis Boeing 737-500 ini hilang kontak setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian menjadi 13.000 kaki.
Proses evakuasi sampai saat ini terus berjalan dengan fokus kepada korban serta pencarian kotak hitam pesawat. Bersamaan dengan itu juga dilakukan pengangkatan puing-puing pesawat.
Sampai tulisan ini diturunkan proses investigasi terhadap jatuhnya SJ182 masih terus berjalan seiring dengan temuan puing-puing pesawat di dasar laut. Salah satu misteri adalah alasan berbeloknya arah pesawat dari rute seharusnya, setelah berkoordinasi dengan ATC.
Dari berbagai peristiwa pendaratan di air memang kasusnya beragam. Namun pilot dan kopilot memiliki peranan penting untuk menguasai teknologi pesawat selain berbagai faktor lainnya seperti kondisi cuaca dan kondisi mesin pesawat.
Sebagai penumpang langkah terbaik seperti disebutkan di atas agar membaca petunjuk keselamatan dan tentunya menyimak instruksi yang disampaikan awak kabin maupun pilot/ kopilot.
Kalaupun terjadi peristiwa bagi penumpang hanya dapat berdoa dan berserah diri kepada Tuhan yang maha esa. Kemudian kalau pesawat memang bisa selamat mendarat di air prosedur menggunakan pelampung sangat diperlukan.
Kejadian Lion JT904 yang tercebur di laut memperlihatkan air dengan cepat masuk ke dalam kabin pesawat. Kesigapan penumpang sangat dibutuhkan agar bisa melakukan evakuasi diri tentunya dengan petunjuk kru penerbangan. (*)