Jika mau jujur, Allah Ta’ala telah memberikan nikmat yang amat besar, bahkan ketika seorang hamba belum sempat memintanya.
Oksigen yang berlimpah, padahal harganya mahal di rumah sakit. Sendi yang bebas bergerak, begitu pula organ-organ dalam dan luar tubuh yang semuanya tidak ternilai dengan apa pun di dunia ini.
Bahkan ketika ada yang hendak membeli satu bola mata, tentu kita akan menolaknya karena mengetahui betapa pentingnya fungsi mata untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula dengan organ tubuh lainnya.
Alhasil, doa yang sejatinya merupakan ibadah bergeser menjadi ajang menuntut kepada Allah Ta’ala, padahal nikmat-Nya tiada pernah bisa dihitung atau dituliskan meski semua daun menjadi kertas, batang pohon menjadi pena, dan air di seluruh lautan dan samudera dijadikan tinta.
Sehingga yang perlu dilakukan adalah menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah Ta’ala dalam semua maknanya. Sibukkanlah diri dengan mengingat-Nya melalui dzikir, membaca Al-Qur’an, shalat, dan ibadah –ibadah lainnya.
Jika semua ibadah yang Dia syariatkan berhasil dilakukan dengan baik, semua kebutuhan kita pasti tercukupi. Bahkan Allah Ta’ala akan memberikan yang terbaik meski kita tidak sempat berdoa dalam makna meminta karunia. (kl/kisahhikmah)
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/pekan-discount-buku-20-untuk-buku-buku-ini-stok-terbatas.htm