Eramuslim – Untuk pertama kalinya kelompok Syiah Houthi mengumumkan deklarasi konstitusional di ibukotaSanaa pada hari Jumat (06/02) kemarin, sebagai ganti konstitusi lama paska kudeta bersenjata mereka pada 21 Januari.
Dalam pengumuman di istana kepresidenan Yaman, kelompok Syiah Houthi mendeklarasikan pembentukan dewan transisi yang akan menggantikan anggota Parlemen Yaman, yang dibubarkan paska pengunduran diri Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi pada 22 Januari lalu.
Selain itu kelompok Syiah Houthi juga membentuk Dewan Presiden yang terdiri dari lima anggota yang dipilih oleh alternatif dewan transisi nasional, yang akan menjalankan tugas pemerintahan sementara presiden Yaman.
Sejumlah pengamat politik Yaman menyebut deklarasi konstitusi yang dikeluarkan oleh Houthi setelah perebutan kekuasaan dengan kekuatan senjata mirip dengan apa yang dilakukan militer Mesir terhadap Presiden Muhammad Mursi tahun 2013 lalu.
Tercatat pemerintah AS dan Turki telah mengeluarkan pernyataan bagi warganya yang masih berada di Yaman, untuk segera meninggalkan negara tersebut mengingat konflik sekterian yang akan berkembang menjadi perang bersaudara seperti di Irak dan Suriah.
Perlu diketahui bahwa Houthi merupakan perpanjangan dari Syiah Iran dalam menjalankan agenda revolusi Syiah di wilayah Timur Tengah setelah Irak dan Suriah. (Rassd/Ram)
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest
