Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Hassan Fayrouz Abadi bersilat lidah menyatakan bahwa negaranya siap untuk bertempur melawan Amerika Serikat dan entitas Zionis Israel, setelah berhasil melakukan uji coba 2 rudal jenis terbaru pada hari Senin (10/02) kemarin. Pernyataan ini bertentangan dengan semakin dekatnya poros Iran menuju AS dan Israel.
Ini dikatakan Jenderal Hassan Fayrouz dalam rangka menanggapi dialog drama ancaman Amerika Serikat yang akan menggunakan opsi militer jika nantinya negosiasi nuklir Iran gagal.
Jenderal Hassan menegaskan “negaranya akan selalu siap menanggapi setiap serangan yang diluncurkan asing.”
“kita tidak ingin menjadi musuh terhadap salah satu negara barat, akan tetapi jika mereka datang menyerang maka kami akan membalasnya dengan berkali lipat,” lanjut Jenderal Fayrouz.
Pejabat Amerika telah menyatakan berulang kali dalam beberapa pekan terakhir “semua opsi ada di atas meja perundingan antara Iran dan 5 negara DK PBB + Jerman mengenai file nuklir Iran, perundingan dijadwalkan akan dilanjutkan pada hari Senin (12/02) pekan depan di Wina, Swiss.”
Jenderal Hassan menjelaskan bahwa Amerika telah mempelajari opsi militer dalam satu dekade terakhir dan menempatkan pasukannya di sejumlah pangkalan mereka di Timur Tengah. Tercatat ada beberapa pangkalan militer AS di wilayah tersebut, seperti di Arab Saudi , Bahrain , Qatar , Kuwait dan Turki.”
Presiden Iran Hassan Rohani sebelumnya pada hari Selasa (11/02) kemarin mengatakan “opsi militer AS terhadap negaranya hanya ilusi semata.” Ini dikatakan Rohani dalam sebuah pidato pada peringatan ulang tahun ketiga puluh lima Revolusi Islam Iran. (Aljazeera/Ram)