eramuslim.com — Program makan bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto kembali mendapat kritikan. Kali ini dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto. Dia mengkritisi bantuan keuangan untuk makan gratis.
Gigin Praginanto menyebut program tersebut ibarat orang berduit memberi receh ke pengemis bagi Inggris dan Cina.
“Bagi Inggris dan Cina, memberi bantuan keuangan untuk makan siang gratis ke Indonesia ibarat orang berduit memberi receh ke pengemis. Memalukan,” kata Gigin dalam akun X, Selasa, (26/11/2024).
Diketahui, anggaran sebesar Rp71 triliun menyasar sekitar 19,47 juta orang dari kalangan anak sekolah hingga ibu hamil maupun menyusui.
Rinciannya adalah Rp63,356 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,433 triliun untuk program dukungan manajemen.
Terkait metode penyaluran yang akan digunakan. Badan Gizi Nasional akan melakukan tiga skema. Pertama, Badan Gizi Nasional akan membangun dapur pusat. Kedua, membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
Ketiga, BGN akan melayani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam. Sedangkan wilayah yang harus dijangkau dalam satu hari, nanti akan dikirimkan dengan menggunakan paket vacuum.
Pengiriman untuk daerah terpencil akan dilakukan setiap satu bulan atau satu minggu, dengan menu makanan yang bervariasi. (sumber: fajar)