Pemerintah Israel kembali memulangkan puluhan ribu warga keturunan Yahudi di Prancis dan sejumlah negara lainnya, setelah memburuknya situasi politik dan ekonomi negara-negara Eropa.
Seperti dikutip surat kabar “Maariv” dari sumber pejabat pemerintahan Israel pada Sabtu (17/05) malam mengatakan “saat ini rencana pemulangan warga Yahudi di Prancis sedang berlansung.”
“Perpindahan warga Yahudi Perancis yang dinamakan gelombang Perancis pertama sudah dimulai sejak 6 bulan lalu, tercatat jumlah imigran Yahudi asal Prancis meningkat sebanyak 192 % dalam beberapa bulan terakhir. Dan musim panas nanti akan menjadi puncak perpindahan warga Yahudi Prancis ke Israel,” seperti dilansir surat kabar Maariv.
Sementara itu anggota Parlemen Yahudi Perancis, Meir Habib, mengatakan “pemerintah Tel Aviv harus menyediakan pasar tenaga kerja untuk menyerap imigran dan mendorong warga Yahudi lain untuk pindah ke Israel.”
Maariv menyatakan bahwa proyek pemulangan warga Prancis ditangani langsung oleh Harel Locker yang menjabat sebagai ketua di dewan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Aljazeera/Ram)
Selain memulangkan warga Yahudi Prancis ke Israel, pemerintah Tel Aviv kini berencana memulangkan warga Yahudi di Ukraina yang sedang dilanda krisis perbatasan dengan Rusia.
Menteri Kehakiman Israel Yossi Beilin meminta pemerintah Israel memanfaatkan situasi di Ukraina untuk memulangkan ratusan ribu warga Yahudi di Ukraina.
Yossi Beilin memperkirakan jumlah warga Yahudi di Ukraina berkisar antara 100 ribu hingga 500 ribu orang. (Aljazeera/Ram)