Konflik Berlanjut, Ledakan Kuat Mengguncang Wilayah Ibu Kota Sudan

Eramuslim.com – Beberapa ledakan kuat sekali lagi mengguncang sebagian besar wilayah di ibu kota Sudan. Hal ini diinformasikan oleh warga yang tinggal di sekitar Khartoum, kutip AFP.

Ledakan itu terjadi ketika para pemimpin angkatan bersenjata Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) menolak untuk mengakhiri pertempuran di negara itu bahkan ketika pembicaraan diadakan di Arab Saudi. Seorang penduduk kota Omdurman dekat Khartoum mengaku dia dan keluarganya terbangun oleh suara ledakan dan tembakan artileri di malam hari.

Bahkan, sejumlah warga dari beberapa distrik mengaku dua ledakan keras terdengar di seluruh Khartoum.  Pertempuran pecah antara unit tentara pemimpin de facto, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan RSF yang dipimpin oleh Wakil Kepala Sudan Mohamed Hamdan Dagalo.

Pihak-pihak yang bersengketa mengirimkan wakilnya masing-masing ke Arab Saudi untuk ‘melakukan negosiasi awal’. Namun, sejauh ini belum ada pengumuman resmi mengenai perundingan yang digelar di Kota Jeddah tersebut.

Pengungsi Meningkat

n meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 700.000, kata juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hari Selasa.

Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Farhan Haq, mengatakan Organisasi Internasional untuk Migrasi melaporkan 700.000 orang mengungsi dibandingkan dengan 340.000 yang tercatat minggu lalu.

Mereka terpaksa mengungsi akibat pertempuran terbaru yang meletus pada 15 April. Sebelum pertempuran pecah, sebanyak 3,7 juta orang mengungsi, terutama di wilayah Darfur, lapor Xinhua.

Haq mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan badan tersebut membutuhkan hampir 13.000 ton makanan untuk membantu sekitar 384.000 penduduk di Gedaref, Gezira, Kassala, dan Nil Putih.

Menurut WFP, sejauh ini ada sekitar 8.000 ton makanan di Port Sudan untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan dan dua kapal pengangkut persediaan makanan diperkirakan akan berlabuh dalam beberapa hari ke depan.

Sejak pendistribusian makanan dilanjutkan minggu lalu, lebih dari 35.500 penduduk di Gedaref dan Kassala telah terbantu dan upaya terus dilakukan untuk membantu mereka yang tinggal di Nil Putih.

Sementara itu, UNICEF mencatat sebanyak 190 anak tewas imbas pertempuran di Sudan, dan sementara 1.700 lainnya mengalami luka. Negara Afrika yang mengalami konflik itu telah dilanda kekerasan selama berminggu-minggu karena pertempuran antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

(Hidayatullah)

Beri Komentar