Koalisi dari oposisi Suriah yang diakui barat dan negara teluk , Kamis, mengumumkan bahwa mereka menerima rencana transisi politik di negara itu, dengan ketentuan tanpa ada keterlibatan Bashar al-Assad dan antek-anteknya .
Seorang juru bicara Koalisi Nasional Walid al-Bunni mengatakan , “Kami menerima solusi politik apapun, yang mana di dalamnya tidak ada kelompok Assad dan orang orang yang telah menyebabkan rasa sakit untuk rakyat Suria. Di luar kerangka kerja ini, maka semua pilihan ada di atas meja..”
Dia menambahkan bahwa syarat pertama untuk oposisi adalah Assad dan pejabat senior harus melepaskan pemerintahan dan harus meninggalkan negara itu.
Utusan Liga Arab dan Peserikatan Bangsa-bangsa untuk Suriah Lakhdar Brahimi yang disebut sebelumnya Kamis untuk membentuk pemerintah transisi dengan otoritas penuh sampai pemilu di Suriah,ia menekankan bahwa perubahan ini harus “nyata” di Suriah di mana krisis telah berlangsung selama 21 bulan.
Brahimi tidak mengatakan apa yang akan menjadi nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai akibat dari perubahan ini, sementara Paris memperbaharui penolakannya yaitu presiden Suriah tidak memiliki peran apapun dalam proses transisi politik di negara itu.
Konflik di Suriah mengakibatkan lebih dari 45 ribu orang terbunuh, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dan empat juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, seperti yang dikatakan oleh PBB.
(zae/skynews arab)
