Eramuslim.com – Serangan udara militer koalisi pimpinan Arab Saudi yang menargetkan milisi Syiah Houthi di seluruh Yaman kembali dilancarkan pada Senin (18/5) dan bentrokan sengit berlangsung di seluruh negeri setelah gencatan senjata lima hari berakhir.
Sejauh ini, menurut data PBB jumlah korban tewas dalam konflik Yaman telah mencapai 1.820 dan 7.330 lainnya terluka sejak 19 Maret 2015. Laporan menambahkan kelompok-kelompok bantuan memperkirakan bahwa lebih dari 545.000 orang telah mengungsi sejak 26 Maret, seperti dilansir AP.
Puluhan politisi dan pemimpin suku telah melakukan pembicaraan di ibukota Saudi untuk membahas jalan keluar krisis, namun milisi Syiah Houthi yang didukung Iran memboikot pertemuan. Kelompok syiah ini menolak tujuan utama pembicaraan yang ingin mengembalikan presiden Mansour Hadi ke kekuasaan.
Dari pengasingannya di Riyadh, Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin mengatakan kepada Al Arabiya pada Senin (18/5) bahwa tidak ada pembicaraan yang berlangsung untuk memperbaharui jeda kemanusiaan yang menurutnya telah dilanggar oleh Syiah ini.
Juru bicara PBB mengatakan bahwa dalam empat hari pertama pekerja kemanusiaan mengirimkan bantuan makanan yang cukup untuk menutupi kebutuhan satu bulan untuk 273.000 oang, bahan bakar untuk menjamin akses air bersih untuk 1,2 juta orang dan mendistribusikan kebutuhan penting lainnya di luar makanan bagi hampir 32.000 orang. Pasokan peralatan dan perlengkapan medis juga didistribusikan kepada rumah sakit dan fasilitas kesehatan di lima provinsi.
Sebuah badan independen Arab telah melaporkan jika selama serangan Koalisi Islam di bawah pimpinan Saudi terhadap posisi pemberontak syiah Houthi, tak kurang dari 5.000 pemberontak syiah ini mati. (rz)