Ketua Partai Mesir Qowiyyah yang juga mantan anggota Ikhwanul Muslimin Abdel Moneim Aboul Futuh, menyatakan bahwa Revolusi 25 Januari sedang dalam kondisi bahaya. Hal ini diungkapkannya melalui situs jejaring sosial twitter.
Aboul Futuh juga menambahkan, kita telah kembali ke rezim Husni Mubarak, walaupun tanpa Mubarak sendiri.
Pasca kudeta Militer terhadap Presiden Mursi, Mesir kembali diambil alih Dewan Militer, Presiden sementara Adly Manshour hanya seorang boneka pemerintahan.
Sementara itu arus demostrasi penolakan terhadap kudeta Militer mendapat tekanan dan perlawanan dari aparat kepolisian dan militer.
Kubu oposisi yang berhasil menggulingkan Mursi juga kembali ikut berunjuk rasa, mereka menghimbau rakyat Mesir turun ke jalan memprotes Dewan Militer Mesir yang disebut telah mencuri revolusi 25 januari. (rassd/Zhd)