Khotbah Arafah Musim Haji 1444H akan Diterjemahkan dalam 20 Bahasa Dunia

Eramuslim.com – Khotbah Arafah Bahasa Arab Musim Haji 1444H/2023M akan disiarkan secara langsung dalam 20 bahasa.  Wakil Presiden Umum untuk Bahasa dan Penerjemahan Ahmad bin Abdulaziz Al-Humaid tahun ini ada enam bahasa baru, yakni Spanyol, Portugis, Jerman, Filipina, Italia, dan Bosnia, sebagai bahasa tambahan ​untuk terjemahan khutbah Arafah.

“Lebih dari 274 juta orang di seluruh dunia telah mendapatkan akses khutbah Arafah pada musim haji 1443H/2022M yang merupakan hasil transformasi digital di bidang teknologi informasi,” ujarnya.

Ahmad Abdulaziz berbicara kepada awak media dan organisasi dari berbagai negara peserta program Kemitraan Media untuk Musim Haji 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Media Saudi, Sabtu.

Ahmad mengatakan untuk musim haji 1444H/2023M, pihaknya menargetkan minimal 300 juta pendengar untuk bisa mengikuti khutbah Arafah di seluruh dunia.  “Kami telah mendeteksi bahwa orang-orang di Amerika Selatan tidak memiliki akses untuk mendengarkan khotbah Arafah selama musim haji tahun lalu,” katanya.

“Oleh karena itu, kami memfasilitasi akses dengan menyediakan perangkat lunak yang dapat diunduh dari situs lembaga dan di semua platform media sosial,” ujarnya.

Dikatakannya, ada lebih dari 40 penerjemah terlatih dan berpengalaman di lembaga tersebut, dan untuk menjaga keakuratan makna khutbah, semuanya berasal dari mereka yang memiliki kualifikasi akademik doktor (PhD), magister (MA). ), gelar sarjana (BA) dalam bahasa selain latar belakang studi Islam di lembaga pendidikan tinggi.

Di antara bahasa utama untuk terjemahan adalah; nggris, Prancis, Urdu, Jerman, Spanyol, Indonesia, Bengali, Melayu, Amharik, Hausa, Turki, Rusia, China, Persia, Tamil, Filipina, Bosnia, Swahili, Hindi, dan Swedia.

Dua pemuda Malaysia, Muhammad Mujahid Zaharudin dan Dr Ahmad Wifaq Mokhtar bersama dua penerjemah Indonesia bertanggung jawab atas penerjemahan materi seperti khutbah Jum’at, Hari Raya, Hari Arafah dan doa-doa khusus seperti gerhana matahari dan bulan.

“Kami bergabung dengan para penerjemah dari Indonesia karena kesamaan dan kedekatan bahasa kami (Melayu) dengan mereka. Kami akan bergiliran. Khutbah Arafah tahun ini adalah giliran saudara kami dari Indonesia.”

Penerjemah bahasa Indonesia, Syaukani Amron, mengaku mendapat tugas menerjemahkan khotbah, kajian ilmiah, dan buku-buku ke dalam bahasa Indonesia. Dan belakangan, kajian ilmiah dan buku-buku dalam berbagai bahasa tersebar ke seluruh dunia.

“Ini pamflet dua masjid suci secara keseluruhan dan saya sangat bersyukur diterima disini sebagai penerjemah,” kata Syaukani.

(Hidayatullah)

Beri Komentar