Eramuslim – Presiden Parlemen Jerman, Norbert Lammert, menyatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim kudeta militer Mesir menjadi alasan kuat bagi dirinya dan parlemen untuk menolak bertemu dengan Sisi dalam kunjungan kenegaraan pada 3 Juni mendatang.
Dalam wawancaranya dengan kantor berita Jerman, Deutsche Welle, Norbert Lammert mengungkapkan bahwa dirinya ingin memberinya perhatian kepada presiden Abdel Fattah Sisi mengenai perkembangan demokrasi di Mesir, terlebih yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir terhadap kelompok oposisi pemerintah.”
“Saya tidak tahu apakah saya sebagai kepala parlemen yang dipilih secara demokratis dapat berbicara dengan kepala negara yang terpilih tidak secara demokratis,” ujar Lammert dalam wawancara tersebut.
Selain itu Lammert juga menyatakan keherannya mengenai hukuman mati yang menimpa Muhammad Mursi dan ratusan tahanan politik yang menjadi oposisi pemerintah, serta 40 ribu orang yang ditangkap karena alasan politik.
Sebelumnya pengumuman pembatalan pertemuan dengan Sisi telah disampaikan Departemen Informasi Parlemen Jerman “Bundestag” kepada Duta Besar Mesir di Jerman dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Selasa (19/05) kemarin. (Rassd/Ram)
