Kemenag Tunisia Larang Pelaksanaan Shalat Jum’at Di Kota Sfax

Tunisian demonstraters shout slogans during a protest against the Minister of Religious Affairs, Othman Battikh, outside the ministry's headquarters in the capital Tunis on October 21, 2015. About 250 people demonstrated outside the offices of ministry of religious affairs demanding canceling of the decision to fire imam Ridah al-Jawadi, who is allied to the Islamic Nahda party. AFP PHOTO / MOHAMED KHALIL (Photo credit should read MOHAMED KHALIL/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Kementerian Agama Tunisia mengumumkan pembatalan sholat Jumat di masjid Sidi Lakhmi di kota Sfax dan menggantinya dengan shalat lima waktu, setelah 4 pekan unjuk rasa berturut-turut memprotes pencoppotan mantan Imam Ridho Al Jawadi.

Dalam pengumumannya pada hari Senin (09/11) kemarin, Kemenag Tunisia menyatakan, “Setelah diberhentikannya Imam Ridho Al Jawadi pada 1 bulan lalu, ada sekelompok orang yang ingin membuat kekacauan dengan memanfaatkan pelaksanaan shalat Jum’at di masjid kota untuk tujuan tertentu.”

Kemenag Tunisia melanjutkan, “Untuk itu pemerintah melarang pelaksanaan Shalat Jum’at dan menggantikannya dengan shalat fardhu biasa di Masjid Sidi Lakhmi, hingga kembalinya situasi dan kondisi seperti semula.”

Pemerintah beralasan bahwa penghentian ini dilakukan untuk mencegah terjadinya benterokan antara warga yang ingin melaksanakan shalat Jum’at dengan pengikut imam lama yang hanya ingin dipimpin oleh Imam Ridho Al Jawadi.

Sementara itu Menteri Agama Tunisia, Ustman Batikh, dalam wawancaranya dengan Radio Jauhar FM optimis bahwa mereka yang tidak ingin di imami selain Imam Ridho Aljawadi akan sadar seiring dengan berjalannya waktu.

Imam Ridho Al Jawadi diberhentikan pada awal bulan Oktober lalu oleh Departemen Agama setelah dituding menyebarkan pesan ekstrimis kepada masyarakat, dan menggantikannya dengan imam baru. (Cnnarabic/Ram)