Kekerasan Meningkat di Barat Laut Suriah: Puluhan Warga Tewas, Sedikitnya 20 Ribu Orang Mengungsi

Eramuslim.com – Sejak tanggal 5 Oktober, serangan darat dan udara telah menargetkan lebih dari 1.100 lokasi di Idlib dan Aleppo di Suriah barat laut, termasuk daerah permukiman, yang mengakibatkan puluhan warga sipil tewas, ratusan luka-luka, dan sedikitnya 20.000 orang mengungsi, lapor badan kemanusiaan CARE pada hari Senin (9/10/2023).

Serangan tersebut berdampak pada fasilitas dan infrastruktur penting, termasuk pembangkit listrik utama di Kota Idlib, yang mengakibatkan pemadaman listrik berkepanjangan.

Akibatnya, fasilitas kesehatan kini sangat bergantung pada generator, yang mengancam persediaan cadangan bahan bakar yang sudah genting.

Sedikitnya sepuluh sekolah, delapan rumah sakit, lima kamp pengungsian internal, kantor tiga organisasi non-pemerintah, pasar umum, dan masjid juga menjadi sasaran.

Serangan yang bertubi-tubi dari rezim diktator Assad dan Rusia juga mengakibatkan terbunuhnya dua petugas kemanusiaan yang bekerja untuk mitra CARE di Suriah barat laut.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan Humanitarian Relief Association, Syria Relief, dan semua mitra kami, yang anggota timnya mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan di wilayah Suriah barat laut,” kata Sherine Ibrahim, Direktur CARE Turkiye.

“Kami mengutuk keras serangan yang tidak pandang bulu ini dan mendesak semua pihak untuk menghentikan peperangan dan mematuhi kewajiban mereka berdasarkan hukum kemanusiaan internasional untuk melindungi warga sipil, infrastruktur sipil, dan petugas kemanusiaan.”

Rangkaian serangan tanpa pandang bulu ini, yang terjadi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 2019, hanya akan memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah parah di Suriah barat laut, di mana lebih dari empat juta orang–sebagian besar perempuan dan anak-anak–sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Situasi kemanusiaan di wilayah ini masih genting setelah konflik selama lebih dari satu dekade, kemiskinan yang meluas, wabah penyakit (yang sebenarnya dapat dicegah), dan gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah tersebut pada bulan Februari. (CARE)

(Sahabat Al-Aqsha)

Beri Komentar