Sebuah surat kabar Iran melaporkan bahwa aparat keamanan di Teheran telah menangkap salah seorang penulis dan intelektual yang telah menerbitkan sebuah artikel, dimana penulis tersebut mempertanyakan dan meragukan hal mendasar dalam kepercayaan kaum Syi’ah yaitu tentang konsep Imamah. Artikel tersebut di terbitkan pada peringatan “yaum ghadeer”, dimana kaum Syi’ah mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAW telah memilih Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya.
Kantor berita Iran,Fars, mengutip juru bicara kehakiman Iran, Ghulam Hussein Ijaa’I, yang menegaskan bahwa penulis yang bernama Ali Ashgar Gharwi, ditangkap setelah mempubliksikan artikel di surat kabar “Bihar” pada bulan Oktober lalu.
Pihak berwenang Iran juga telah menghentikan secara sementara penerbitan surat kabar Bihar, setelah menerbitkan artikel Ali asghar yang berjudul, “Imam: seorang pemimpin politik atau sebuah model keyakinan ?”. di dalam artikel tersebut banyak mempertanyakan keyakinan Syiah tentang hari ghadeer dan metode Ali bin Abi Thalib menerima kepemimpinan agama sekaligus politik dari Rasul.
Dalam artikelnya tersebut, Ali Asghar mendasarkan tulisannya pada perkataan Ali bin Abi Thalib dalam kitab “Nahjul Balaghah” yang menyatakan bahwa khalifah/Imam dipilih oleh rakyat.
Perlu dicatat bahwa Nabi Muhammad SAW menjelang wafatnya, telah menunjuk Abu Bakar sebagai imam sholat menggantikan beliau, kemudian akhirnya sahabat membai’at Abu bakar sepeninggal Rasulullah SAW, dan tidak ada bukti bahwa Nabi memilih langsung Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah, sebagaimana kaum Syiah mempercayai bahwa Ali bin Abi Thalib-lah yang seharusnya menjadi khalifah sepeninggal Rasul SAW, namun para Sahabat merebut hal tersebut dari Ali. (hr/im)