Kementerian Dalam Negeri Irak memutuskan akan melarang siaran saluran televisis Al Jazeera, dengan menudingnya terkait dengan “gerakan terorisme” dalam sebuah keputusan kontroversial pemerintah pada hari Senin (05/01).
Seperti dilansir media lokal Irak, dalam pemberitaannya menyatakan bahwa Kemendagri akan melarang Al-Jazeera beserta 11 stasiun televisi satelit lainnya untuk melakukan siaran di Irak.
Tercatat selain Kementerian dalam Negeri, Kementerian Intelejen Irak juga telah menandatangani penutupan belasan saluran televisi tersebut sejak hari Senin kemarin.
Menangapi kebijakan tersebut, kantor berita al Jazeera berencana akan mengajukan gugatan hukum atas tudingan Kementerian Dalam Negeri Irak yang menempatkan mereka dalam saluran televisi yang terkait dengan kelompok teroris.
Berikut beberapa stasiun televisi yang akan dilarang siaran di Irak : Al Jazeera, Al Arabiya, Al Falujah, Samarra, Al Ghorbiyah, Al Izz, Al Fayhaa, Al Babilonia, Baghdad, al Hadas Al Arabiya dan Al Hadas Al Misriyah.
Patut diketahui jika selama ini pemerintahan Irak merupakan pemerintahan boneka di bawah ketiak AS yang sangat memusuhi perjuangan menegakkan daulah Islamiyah dan memihak kelompok syiah. (Rassd/Ram)
