Seorang tokoh terkemuka pencetus aksi mogok makan di dalam penjara Israel mengungkapkan perjanjian kekalahan pemerintah Yahudi menghadapi aksi para tahanan yang berlangsung lebih dari 60 hari lamanya.
Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa pemogokan telah berakhir berdasarkan beberapa butir perjanjian yang ditandatangani antara pimpinan aksi mogok makan dengan manajemen penjara.
Berikut butir-butir perjanjian tersebut:
Pertama, penghapusan semua hukuman yang diberlakukan oleh penjara Israel terhadap para tahanan administrasi.
Kedua, menghentikan perpanjangan penahanan administratif untuk durasi maksimal satu tahun dan tidak akan diperpanjang setelahnya. Perlu diketahui bahwa Israel selalu memperpanjang masa penahanan napi administrasi setiap enam bulan sekali.
Ketiga, Jika anpi tersebut diperpanjangan masa penahanannya selama lebih dari satu tahun maka dia keluar dari seorang tahanan administratif dan dakwaannya diganti dengan kasus biasa.
Keempat, menghentikan penjara isolasi terhadap para tahanan dan mengembalikannya ke sel semula.
Hal senada jug dilontarkan oleh Menteri Tahanan Urusan Palestina, Shawki Alissa, pada Rabu (25/06) kemarin. Dalam pernyataannya, Shwaki mengatakan “para tahanan administrator telah menghentikan aksi mereka setelah terjadinya kesepakatan dengan pemerintah Israel.”
Perlu diketahui bahwa para tahanan telah melakukan aksi mereka sejak 63 hari yang lalu. (Rassd/Ram)