Penasehat Presiden Amerika Serikat untuk urusan keagamaan, Dalia Mujahid, menyatakan bahwa apa yang terjadi di Mesir pada tanggal 3 Juli lalu merupakan kudeta mliter, ia pun menegaskan bahwa apa yang terjadi sekarang di Mesir tidak mengarah kepada proses demokrasi.
Dalam pembicaraan sambungan telepon ke Aljazeera Mubasher Mesir minggu malam, Dalia menekankan bahwa kelompok Ikhwanul Muslimin tidak dapat dituduh sebagai kelompok teroris dengan cara apapun, dan pada saat yang sama ia menjelaskan bahwa Amerika Serikat memang tidak mendukung Ikhwanul Muslimin di pemerintahan.
Dalia mengatakan, “Amerika Serikat kini tengah melakukan kontak dengan militer Mesir untuk membahas situasi saat ini, serta membahas pemotongan bantuan militer atau bantuan ekonomi kepada Mesir karena ada kepentingan lain Amerika Serikat.”
Dalia mengungkapkan bahwa Amerika menolak untuk menyebut apa yang terjadi di Mesir sebagai kudeta, hal ini untuk menghindari penerapan hukum Amerika Serikat yang menerapkan pemutusan hubungan dengan negara-negara yang melakukan kudeta militer.
Dalam penutupannya, Dalia Mujahid menyatakan keperihatinannya terhadap kekerasan yang dilakukan militer Mesir kepada mereka yang mengekspresikan pendapat mereka secara damai. (rassd/Zhd)