Juru bicara militer untuk pasukan koalisi Arab mengatakan bahwa berakhirnya serangan “badai penghancur” bukan berarti behentinya operasi militer secara menyeluruh, tetapi akan difokuskan pada pencegahan terhadap penggunaan kekuatan militer oleh Houthi dan kekuatan lain dari Presiden yang telah tergulingkan Ali Abdullah Saleh.
Asiri mengatakan bahwa operasi militer akan terus Berlanjut setiap kali diperlukan, terutama saat Houthi mencoba kembali menggunakan senjata atau amunisi, sebagaimana yabg di laporkan “Yaman 24”.
Asiri menambahkan bahwa wilayah udara, perkotaan dan laut akan tetap dijaga mencegah masuknya senjata atau amunisi yang akan digunakan untuk kudeta.
Sebelumnya, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi menyatakan bahwa operasi milter badai penghancur di Yaman telah usai dan kini sedang memulai proses baru yang disebut “Pemulihan Harapan”, yang akan berjalan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan, dan mempercepat dimulainya kembali proses politik di Yaman, sebagaimana disampaikan dalam sebuah pernyataan oleh Departemen Saudi Pertahanan.
Pernyataan itu mengatakan bahwa operasi milter badai pebghancur telah berhasil “menghapus ancaman terhadap keamanan Kerajaan dan negara-negara tetangga, melalui penghancuran senjata berat dan rudal balistik dari tangan milisi Houthi dan pasukan yang setia kepada presiden terguling Ali Abdullah Saleh di kamp-kamp tentara Yaman.” (Hr/islammemo)