Jabhah Al-Nusra , afiliasi al-Qaeda di Suriah, telah bersumpah untuk membalas terhadap serangan udara yang dipimpin AS, yang telah menargetkan posisi mereka dan instalasi penting Negara Islam .
“Kami berada dalam perang panjang. Perang ini tidak akan berakhir dalam beberapa bulan atau tahun, “kata juru bicara Al Nusra , Abu Firas al-Suri seperti dikutip Reuters, Sabtu 27 September.
“Ini bukan perang melawan Al Nusra , ini adalah perang melawan Islam.”
Al-Nusra telah berjuang selama dua tahun terakhir terhadap pasukan Syiah Bashar Al-Assad.
Namun, serangan terbaru oleh koalisi kekuatan yang mencakup AS dan lima sekutu Arabnya, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Bahrain dan Uni Emirat Arab, telah memaksa para Mujahidin mundur selangkah di Suriah selatan.
Markas Al Nusra di Aleppo dibom Koalisi pada hari Selasa, menewaskan hingga 50 mujahidin .
“Karena serangan [yang dipimpin AS] akibatkan mujahidin banyak yang gugur dan menghancurkan simpanan amunisi mujahidin ,” kata seorang komandan lapangan dari faksi pemberontak Suriah yang terlibat dalam pertempuran di bagian selatan Suriah .
Pesan audio jubir Al Nusra dirilis pada hari Sabtu sebagai reaksi pertama kelompok tersebut terhadap serangan AS.
“Negara-negara ini telah melakukan perbuatan tercela yang akan menempatkan mereka pada daftar target oleh pasukan jihad di seluruh dunia,” tambah juru bicara Al Nusra tersebut. Dia menyatakan kepada negara-negara Arab yang terlibat dalam koalisi , bahwa mereka telah berbaris “di sisi orang-orang kafir” dan bahwa “ini akan memiliki konsekuensi”. (OI/KH)