Kepala Energi Atom Jordan, Khaled Toukan, mengatakan pada hari Rabu (06/11) bahwa “Jordan akan berencana membangun dua reactor nuklir skala kecil dengan kemampuan kapasitas 180 Mega Watt perunit, untuk memenuhi kebutuhan listrik murah di dalam negeri.”
Akhir bulan Oktober lalu, pemerintah Jordan telah menunjuk perusahaan ‘Ross Atom Rusia’ untuk membangun dua buah PLTN pertama di Jordan dalam beberapa tahap.
Proyek nuklir yang akan dilakukan Jordan bertujuan untuk pemenuhan energy listrik dan desalinasi air. Diperkirakan total keseluruhan untuk proyek PLTN ini akan menghabiskan dana sekitar $ 10 Miliar, yang meliputi pembangunan dua reactor sebesar 1000 Mega Watt masing-masing reactor.
Proyek nuklir ini akan dimulai pada tahun 2021 mendatang, dan dilanjutkan dengan pembangunan reactor ke dua pada tahun 2023.
Pemerintah Jordan telah memperkirakan bahwa proyek nuklir ini dapat mengurangi beban subsidi energy listrik sebesar 2 Miliar dollar pertahun, dimana sebanyak sebanyak 97 % dari kebutuhan minyak Jordan di impor dari luar negeri.
Rencana pemerintah Jordan untuk membangun PLTN ini mendapat kritik dari salah seorang anggota Aliansi Koalisi Jordan Anti Draft Nuklir, Ali Qusay, ia meminta pemerintah Jordan untuk mempertimbangkan kembali proyek PLTN ini karena memiliki resiko yang besar bagi lingkungan dan warga Jordan.
Ali meminta pemerintah Jordan untuk melirik keberadaan energy alternatif yang lebih murah, aman, bersih dan terbarukan untuk menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tersebut. (Aljazeera/lndk)