Joe Biden: Kematian Pemimpin Hamas Merupakan Momentum Keadilan

eramuslim.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menilai bahwa kematian pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang dilakukan oleh Israel bisa menjadi titik balik bagi perdamaian di Jalur Gaza. Ia memandang momen ini sebagai peluang untuk membuka jalan menuju stabilitas di kawasan tersebut.

“Kematian pemimpin Hamas merupakan momentum keadilan. Ia telah menumpahkan darah orang Amerika, Israel, Palestina, Jerman, dan banyak orang lainnya melalui tangannya,” ujar Biden dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, Jumat.

Biden menegaskan bahwa ia telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terkait langkah ke depan.

“Saya katakan kepada perdana menteri Israel kemarin: Mari kita jadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk mencari jalan menuju perdamaian, masa depan yang lebih baik di Gaza tanpa Hamas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kanselir Olaf Scholz kembali menyatakan dukungan kuat Jerman terhadap Israel, seraya mengungkapkan harapannya agar gencatan senjata kemanusiaan di Gaza segera diwujudkan guna meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

“Setelah kematian Hamas Sinwar, yang bertanggung jawab atas serangan teror yang mengerikan itu, prospek konkret gencatan senjata di Gaza, dan kesepakatan untuk membebaskan sandera Hamas diharapkan akan segera terwujud,” kata Scholz, merujuk pada serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023, yang menyebabkan tewasnya sekitar 1.200 warga Israel.

Scholz juga menegaskan dukungan penuh Jerman terhadap upaya diplomatik yang dipimpin oleh Biden.

“Joe, kami selalu mendukung upaya Anda dalam konflik ini, dan akan terus mendukungnya. Tujuan bersama kita tetap merupakan proses politik yang kredibel menuju solusi dua negara. Kami berkomitmen penuh untuk itu,” tuturnya.

Jerman, sebagai sekutu setia Israel, terus menyatakan tanggung jawab khusus terhadap keamanan negara tersebut akibat sejarah masa lalu yang terkait dengan Nazi. Namun, kritik bermunculan terkait dukungan Jerman kepada pemerintah Israel yang dipimpin Netanyahu, yang dinilai oleh sebagian pihak telah merusak kredibilitas negara itu di panggung internasional.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar