Jerman Research Institute; Arab Spring Bantu Turunkan Kadar Polusi Udara Di Timur Tengah

peta penyebaran polusiEramuslim – Sebuah studi yang baru-baru ini dilakukan oleh sejumlah ilmuwan Eropa dan Amerika menyatakan bahwa revolusi menggulingkan rezim Husni Mubarak tahun 2011 turut menyumbang turunnya tingkat polusi udara di Mesir.

Dalam riset yang dilakukan oleh Jerman Research Institute dan diterbitkan di jurnal ilmiah pada hari Jum’at (21/08) pekan kemarin menyatakan, “Arab Spring ditahun 2011 telah membantu menurunkan tingkat polusi udara di wilayah kawasan yang meningkat dalam 1 dekade terakhir.”

“Setelah berkuasa di Irak dan Suriah, kami justru mendapati daerah yang dikuasai oleh organisasi Negara Islam mengalami penurunan tajam tingkat polusi udara,” tulis Jerman Research Institute dalam hasil penelitiannya.

Menurutnya penurunan itu di sebabkan berkurangnya penggunaan sarana transportasi kendaraan dan minimnya pabrik-pabkrik yang biasa mengeluarkan polusi udara.

Data yang diambil Jerman Research Institute dari NASA menunjukan bahwa kadar nitrogen dioksida di Suriah, khususnya ibukota Damaskus turun 50%, sedangkan di Aleppo turun 40%.

Sementara itu keadaan sebaliknya justru dialami negara-negara yang yang menjadi tujuan arus pengungsi Suriah, dimana kadar nitrogen oksida di Lebanon naik sebesar 30%.

Nitrogen oksida sendiri adalah senyawa kimia dengan rumus NO2 dan digunakan sebagai bahan sintesis pembuatan asam nitrit. Zat ini merupakan polutan udara utama. (Dostor/Ram)