Eramuslim – Sebuah media yang dekat dengan Garda Revolusi Iran mengungkapkan kematian seorang pemimpin intelejen Iran di Irak, dalam pertempuran melawan mujahidin Negara Islam pada hari Sabtu (07/02) kemarin di kota Samarra.
Dalam pemberitaannya pada hari Minggu (08/02) kemarin, kantor berita “Abna” menyatakan bahwa Mayjen Muhammad Ridho Hosseini yang menjabat Asisten Intelijen Korps “kemenangan” Iran tewas dalam pertempuran dengan Negara Islam.
Abna menambahkan, “Mayjen Muhammad Ridho Hosseini kini telah dimakamkan di kota Najaf berdasarkan permintaannya sebelum meinggal.”
Perlu diketahui bahwa Mayjen Muhammad Ridho Hosseini adalah komandan tinggi militer Iran ke 4 yang tewas dalam membantu pemerintahan Syiah Baghdad memerangi mujahidin Sunni Irak sejak akhir tahun 2013 lalu.
Tercatat ada nama Hussein Chakri sebagai ahli peledak asal Iran yang tewas pada 26 Januari tahun 2014 lalu, kemudian Jenderal Hamid Taqwa yang menjabat wakil komandan Garda Revolusi Iran, dan Komandan Operasi Khusus Garda Revolusi Iran, Mehdi Norouzi.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Teheran dengan tegas menyatakan dukungan militernya terhadap pemerintah Irak dalam menghadapi mujahidin Negara Islam.
Selain mengirimkan persenjataan, Iran juga kerap mengirimkan penasehat militer dan milisi bayarannya ke Irak yang berperang bersama tentara Irak di bawah nama “kerumunan popular”.
Sebelumnya pemerintah Teheran telah mengumumkan bahwa mereka akan terus mendukung sekutu-sekutunya di kawasan melalui kehadiran pasukan militernya di Irak, Suriah dan Lebanon, dalam rangka menjaga keamanan nasional, seperti yang dinyatakan oleh komandan Pengawal Revolusi Iran, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, pada pekan lalu. (Alarabiya/Ram)
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest