Jenderal Iran: Israel Sendiri Telah Sadar, Mereka Tak Bisa Selamat dari Kehancuran

eramuslim.com – Kepala Angkatan Darat Iran Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengatakan Israel segera mendapat respons kuat dan pasti atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Mengutip laporan IFP News, Kamis (8/8/2024), jenderal tersebut berpidato pada sebuah upacara peringatan Hari Jurnalis di Bandar Abbas, sebuah kota pelabuhan di Iran Selatan.

“Rezim Zionis akan segera menerima respons yang kuat dan pasti, dan tidak ada keraguan tentang itu,” katanya, yang dilansir IRNA dan Tasnim.

“Jelas bahwa mereka sendiri telah menyadari kecepatan kehancuran mereka sendiri, dan dengan melakukan itu, mereka ingin menyelamatkan diri dari rawa, tetapi mereka jelas tidak dapat menyelamatkan diri dari kehancuran,” paparnya.

Mousavi juga memuji pengangkatan Yahya Sinwar sebagai kepala politik baru Hamas pada hari Selasa.

Menurut laporan IRNA, Mousavi menyebut Sinwar sebagai “pejuang hebat di era kontemporer”, dan melanjutkan dengan mengatakan bahwa pengangkatannya sebagai pengganti Haniyeh berarti bahwa Israel tidak akan memiliki harapan untuk masa depannya sendiri dan akan runtuh.

Sebelumnya pada hari Rabu, Jenderal Mousavi bertemu dengan Komandan Angkatan Udara Belarusia Mayor Jenderal Andrei Lukyanovich untuk membahas hubungan antara kedua negara.

Mousavi dilaporkan berterima kasih kepada Minsk atas sikapnya yang “berani dan independen” terhadap pembunuhan Haniyeh, dan posisi defensifnya terhadap perluasan NATO.

Kedua negara diduga sepakat tentang pendirian mereka terhadap unilateralisme Amerika Serikat.

Lukyanovich menyerukan pendalaman hubungan militer antara Minsk dan Teheran. Menurut laporan Tasnim, Lukyanovich juga bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Iran Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh dan Kepala Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Hamid Vahedi.

Vahedi mengatakan kepada koleganya dari Belarusia bahwa semua ketegangan regional adalah kesalahan AS dan Israel.

“Kami yakin bahwa rezim Israel yang membunuh anak-anak ini sudah mendekati akhir. Sejarah menunjukkan bahwa siapa pun yang memerintah dengan penindasan tidak akan tetap berkuasa dan akan segera dilenyapkan,” kata Vahedi.

 

(Sumber: Sindonews)

Beri Komentar