Eramuslim – Wabah Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dilaporkan telah menewaskan 23 orang di Arab Saudi dalam kurun waktu sekitar empat bulan, rilis terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Senin 18 Juni 2018.
Kematian akibat virus tersebut terjadi sejak 12 Januari sampai dengan 31 Mei, terang WHO dalam situs resminya.
Warga yang meninggal termasuk dalam 75 orang yang terinfeksi oleh coronavirus dalam rentang waktu tersebut. Virus ini menewaskan orang di wilayah Hafer Albatin, Riyadh, Jeddah, dan Najran.
Pada 31 Mei, jumlah kasus global manusia yang terjangkit virus ini dan sudah dikonfirmasi oleh laboratorium sejak 2012 mencapai 2.220 kasus, dengan 1.844 kasus di antaranya dilaporkan dari Arab Saudi.
Ditambah dengan angka kematian terakhir, maka total 790 orang meninggal akibat penyakit ini sejak September 2012.
MERS, yang terjadi di negara-negara Timur Tengah terutama di Arab Saudi, menyerang paru-paru dan bisa merusak ginjal serta organ lainnya. Virus ini menular melalui kontak yang dekat dengan orang yang terinfeksi.
Tidak ada suntikan pencegahan maupun obat yang efektif melawan virus ini. (aa)