Japan Times: Syiah Hampir Memenangkan Perang Hegemoni di Kawasan Dunia Arab

Eramuslim – Perebutan hegemoni di kawasan Dunia Arab antara Islam dengan Syiah, khususnya konflik Irak dan Suriah, menjadi perhatian khusus surat kabar “Japan Times” dalam terbitannya awal pekan ini, termasuk peran Amerika Serikat dan Rusia.

“Perang antara Islam dan Syiah di Irak dan Suriah mendekati akhirnya. Dalam peperangan di kedua tempat ini Syiah memenangkan peperangan berkat kehadiran Iran, disamping bantuan besar militer AS di Irak dan intervensi Rusia di Suriah, meskipun kedua negara tidak membentuk aliansi,” tulis Gwen Der.

Gwen melanjutkan, “Pada akhirnya Presiden Donald Trump akan menyatu dengan Rusia dan Syiah pada akhirnya, ditengah kebijakan era Obama yang sampai saat ini masih berjalan di kawasan Dunia Arab.”

Tentara Baghdad dan pasukan gabungan kini dalam tahap akhir untuk mendapatkan kembali kontrol kota Mosul yang menjadi tempat tingga umat Islam terbesar di Irak dari tangan mujahidin Islam.

Di Suriah, Amerika Serikat sangat menentang keberlangsungan rezim Syiah Bashar al-Assad meski tidak menggelar perang untuk menggulingkannya, dan lebih memilih untuk menghindari konfrontasi dengan pihak manapun baik Islam maupun Syiah.

Obama telah menemukan sekutu lokal untuk melawan kelompok mujahidin Suriah di negara ini, yaitu kelompok suku Kurdi yang sedang mencari cara untuk membangun negara merdeka meliputi wilayah Irak, Suriah dan Turki.

Menurut Gwen, Obama adalah sosok pemimpin AS cerdas yang berhasil menjaga aliansi tradisional dengan Kerajaan Arab Saudi dan mitranya Turki dengan mengambil posisi netral di kawasan Dunia Arab, meski pada kenyataannya mendukung pemerintah Syiah Baghdad di Irak.

Begitu juga Trump yang dianggap memiliki keterampilan dan pengatahuan yang sama untuk berjalan di jejak yang sama dari pendahulunya dengan memperlakukan Syiah Iran sebagai musuh paling berbahaya dari Amerika di Dunia Arab.

Akan tetapi perlu di ingat bahwa Amerika akan selalu meletakan 2 kakinya dalam pihak yang berbeda untuk tetap menjaga kepentingan mereka sendiri di kawasan. (Rassd/Ram)