eramuslim.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat menghormati pemerintahan Presiden sebelumnya, termasuk Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, pemerintahan Presiden sebelumnya berjasa bagi Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidato politiknya saat menghadiri acara Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 di Kupang, NTT, Rabu, 4 Desember 2024.
Dia meyakini dalam bernegara ada beberapa hal yang fundamental.
“Yang pertama adalah kemampuan bangsa itu menghasilkan pangan. Karena itu kita hormati apa yang dilakukan oleh pemerintah sebelum saya. Semua pemerintah sebelum kita dari Presiden Soekarno selanjutnya punya jasa sampai kita berada di sini. Yuk kita hormati pemerintah Pak Jokowi,” ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan ia bukan membela Jokowi secara pribadi. Namun, ia mengungkapkan apa adanya karena setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan.
Dia mengajak seluruh pihak tidak saling menyerang dan memfitnah.
“Saya bukan membela membela orang terus terang aja. Untuk apa? Sekarang saya apa itu istilah tentara ngolor menjilat ya kan?” tutur Prabowo.
Prabowo menuturkan setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan. Kata dia, tak perlu memfitnah.
“Bukan saya bela-bela Pak Jokowi karena person, tidak. Saya mau katakan apa adanya. Kalau ada kekurangan, ada. Kita semua ada kekurangan. Semua pemimpin ada kekurangan. Jangan memfitnah jangan menyerang. Kita semua punya kekurangan,” kata Prabowo.
“Mau buka-bukaan? ya nggak enak. Kita diajarkan nenek moyang kita orang tua kita mikul duwur mendem jeru,” sambungnya.
Prabowo mengaku diajarkan oleh ahli agama untuk tak menyimpan dendam kepada seseorang. Kata dia, harus memaafkan kepada sesama.
“Saya ingat ajaran ustaz saya nggak boleh dendam. Tidak boleh maki-maki, iya kan tidak boleh sakit hati, tidak boleh benci. Tuhan aja memaafkan kok manusia meneruskan permusuhan,” ujarnya.
Ia menyinggung dua kali kekalahannya melawan Jokowi dalam kontestasi Pilpres beberapa tahun silam.
“Saya ini dikalahkan oleh Pak Jokowi dan menteri-menteri saya banyak yang ikut mengalahkan saya. Bener ya? Ayo ngaku tuh ngaku. Siapa bendaharanya Pak Jokowi? Itu Trenggono itu. Tapi sudah, perbedaan itu biasa,” tuturnya.
(Sumber: Viva)