Melalui akun jejaring resmi miliknya, milisi Islam Jabhah Nusra menyatakan meninggalkan markas utama mereka di provinsi Idlib, pasca dibombardirnya milisi Jabhah Nusra oleh pasukan koalisi internasional hari Selasa (23/09).
Dalam laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia hari Rabu (24/09) menyatakan “ribuan pasukan Jabhah Nusra dan pasukan Pembebasan Syam Islam terlihat meninggalkan provinsi Idlib,” eperti dilansir kantor berita AFP.
Dalam pernyataannya, Jabhah Nusra meminta anggotanya untuk meninggalkan markas mereka di provinsi Idlib, dan meminta warga sipil setempat untuk menjahui markas mereka yang menajdi target pemboman pasukan koalisi internasional.
Sementara itu pemerintah AS menyatakan bahwa mereka yang dibom adalah kelompok kecil mantan anggota al-Qaeda yang dikenal sebagai “kelompok Khorasan,” yang dituding sedang mempersiapkan serangan di negara-negara Barat.
Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan udara pada Selasa pagi di markas Jabhah Nusra, seperti dilansir Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Sejak Selasa dini hari, pasukan koalisi internasional mulai melakukan invasi untuk menggempur milisi ISIS dan pasukan revolusioner Islam di Suriah. (Rassd/Ram)