Pemerintah Jordan melaui juru bicara pemerintahan, menyatakan penolakan terhadap pembangunan bandara baru milik pemerintah Israel dengan alasan keamanan penerbangan, yang rencananya akan dibangun di dekat perbatasan Teluk Aqaba di wilayah Selatan Jordan.
Kepala Regulator Penerbangan Sipil Mohammed Goran mengatakan dalam konferensi pers yang dikutip oleh Jordan News Agency ( Petra ) pada hari Senin kemarin, “dalam negosiasi terbaru antara pemerintah Yordania dengan Israel mengenai keselamatan penerbangan sipil, pemerintah Yordan telah menyatakan penolakan terhadap pembangunan bandara Israel baru, yang direncakan untuk menggantikan bandara Eilat (325 km sebelah selatan dari Amman).”
Goran menjelaskan bahwa ” alasan kami menolak pembangunan bandara baru Israel, karena bandara tersebut berdekatan dengan bandara Raja Hussein Bin Talal di teluk Aqaba dan akan mempengaruhi keselamatan penerbangan udara di kedua wilayah.”
“Kami telah meminta pemerintah Israel untuk mencari lokasi alternatif untuk membangun bandara baru, yang memenuhi persyaratan dan kondisi yang telah ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization ( ICAO ).”
Partai Buruh Islam Jordan, dalam pernyataan resminya pada hari kamis (03/10) lalu telah menyatakan penolakan pembangunan bandara Israel baru, karena hanya berjarak 200 meter dari garis perbatasan Jordan-Israel.
Partai Buruh Islam Jordan menuntut pemerintah Yordania untuk mengambil sikap tegas terkait permasalahan ini, dan mengatakan bahwa “pembentukan bandara baru adalah pelanggaran terhadap kedaulatan nasional Yordania, dan telah melanggar hukum dan resolusi internasional.” (skynewsarabi/Zhd)