Direktur baru kepolisian AS di kota New York, William Barton, memutuskan menghentikan program mata-mata terhadap warga Muslim yang telah berlangsung sejak tahun 2003 lalu. Dalam pidatonya Wiliam berjanji untuk menjauh praktek intelijen kepada umat Muslim yang berlaku sejak serangan 9 September 2001 lalu.
Dalam sambutan Walikota New York City, Bill de Palacio, mengatakan “Reformasi ini merupakan langkah maju untuk meredakan ketegangan antara polisi dan masyarakat yang mereka layani. Hal ini dapat memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dan masyarakat untuk memburu pelaku teror yang sebenarnya.”
Menurut media AS bahwa unit khusus tersebut menepatkan anggota intel mengenakan pakaian sipil untuk menguping percakapan di tempat umum di mana umat Islam bertemu, hal ini sebagai bagian untuk mencegah setiap ancaman teroris potensial.
Sejak dibentuk pada tahun 2003 lalu sejumlah protes keras diajukan oleh kelompok hak-hak warga sipil, tercatat unit khusus ini telah mendapat dua tuntutan ke pengadilan federal dalam kurun waktu 11 tahun terakhir.
Perlu dicatat bahwa pasca serangan menara kembar pada 11 september 2001 lalu, Islamophobia masih menghantui pemerintahan Amerika Serikat. Media AS menyebut bahwa New York Police Department (NYPD) telah membentuk unit khusus untuk menjalankan program rahasia memata-matai umat Islam.
Unit ini telah aktif sejak tahun 2003 lalu dan sudah beberapa kali berganti nama menjadi “Unit Penilaian Zone,” unit ini bertugas untuk mengumpulkan informasi dan catatan lokasi kerja warga Muslim dan tempat pertemuan mereka untuk berdoa atau belanja makanan dan pakaian. (Bbcarabic/Ram)