Eramuslim – Wakil komandan Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, mengungkapkan bahwa kelompok Syiah Hizbullat Lebanon memiliki 100 ribu roket dan rudal berbagai jarak, dan Iran memiliki lebih dari itu berkali-kali lipat.
Pernyataan ini dikatakan Brigjen Hossein Salami setelah peluncuran uji coba rudal balistik Iran tipe “Qadr H dan Qadr F” pada hari Rabu (09/03) kemarin, yang mampu menjangkau jarak sejauh 1.400 kilometer.
“Rakyat dan militer Iran akan selalu meningkatkan upaya dan kesiapan mereka untuk membela tanah air. Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk mencegah dan mempertahankan wilayah kami dari ancaman musuh,” ujar Brigjen Hossein Salami seperti dilansir kantor berita Tasnim.
Brigjen Hossein Salami melanjutkan “Rudal-rudal yang ditembakkan hari ini adalah hasil dari rangkaian sanksi. Sanksi-sanksi itu membuat Iran mengembangkan program rudal.”
Sementara itu di sisi lain, sejumlah pakar militer dunia memandang uji coba yang dilakukan Iran telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1929, dimana melarang Iran mengembangkan rudal balistik yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir.
Akan tetapi resolusi tersebut telah dihapus setelah terwujudnya kesepakatan nuklir antara Iran dengan 6 negara dunia pada akhir tahun 2015 kemarin. Sebagai gantinya, DK PBB memberlakukan resolusi 2231 yang menyeru kepada Iran untuk tidak melakukan aktivitas peluncuran rudal. (Cnnarabic/Ram)
