Seorang tokoh terkemuka dalam “Dewan Tertinggi Islam Iraq,” menyatakan adanya tawaran bantuan pasukan kepada Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki, oleh pejabat Teheran.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sky News Arabia, tokoh tersebut menegaskan bahwa Teheran memiliki keyakinan tentang aksi kekerasan di Irak memiliki dua tujuan.
Pertama mendorong Nuri al-Maliki mengundurkan diri atau mendorong Amerika mempercepat pemecatannya, dan tujuan kedua berkaitan perkembangan situasi Suriah.
Menurut sumber tersebut, para pemimpin militer Iran menyarankan Nuri Maliki menyebar pasukan di tiga tempat, pertama di sepanjang perbatasan antara Irak dan Suriah, kedua di sisi antara provinsi Anbar dan Karbala di gurun Nukhaib, “karena itu adalah sumber kebocoran senjata, bahan peledak dan gerilyawan ke Irak,” dan daerah ketiga di perbatasan antara Anbar dan Baghdad, yang menjadi sasaran serangan “Al-Qaeda” dan sisa partai Baath.
Menurut informasi yang tersedia, Teheran berencana mengirimkan 10 ribu pasukan Pengawal Revolusi ke Irak. Teheran berjanji kepada Maliki akan membersihkan Baghdad dari kelompok oposisi dan kelompok bersenjata dalam waktu 90 hari jika dia setuju atas tawaran bantuan unit “Pengawal Revolusi.”
Maliki berencana memilih pasukan yang loyal kepadanya, untuk mendampingi dan bekerja sama dengan pasukan Iran.
Rencananya Teheran akan menyebarkan pasukan Pengawal Revolusi secara rahasia dan tidak terpusat di kota-kota, tetapi juga di perbatasan pinggiran kota. (skynewsarabia/Zhd)