Sebuah laporan yang diterbitkan Institut Ekonomi dan Perdamaian yang berbasis di Amerika Serikat dan Australia, menyatakan bahwa jumlah orang yang tewas dalam serangan militan di seluruh dunia meningkat lebih dari 60% dari tahun 2013 lalu.
Dalam laporan yang diterbitkan hari Selasa (18/11) kemarin, Institut Ekonomi dan Perdamaian menyatakan bahwa hingga Selasa kemarin sebanyak hampir 18 ribu orang tewas dalam berbagai konflik di dunia.
Menurut laporan yang disampaikan Institut Ekonomi dan Perdamaian menyatakan bahwa jumlah ini meningkat akibat eskalasi konflik di Timur Tengah dan Nigeria, dan menuding perang di Irak, Suriah, Afghanistan dan Nigeria bertanggung jawab atas dua pertiga dari korban tewas.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 60% dari serangan yang menewaskan menggunakan bahan peledak, 20% menggunakan senjata api, 5% aksi bom bunuh diri, dan sementara 10% lainnya menggunakan cara lain seperti pembakaran benda tajam dll. (Alarabiya/Ram)
