Kuala Lumpur- Ketua Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM), Ybhg. Datuk Hj. Mohd Nakhaie bin Hj. Ahmad Kamis (19/2) malam membuka seminar Internasional Tajdid Pemikiran Islam yang mengangkat tema ‘Pengekalan Alam Melayu Sebagai Rantau Ahlussunnah Wal- Jama’ah di Seri Pasific Kuala Lumpur. Acara yang terselenggara berkat kerjasama Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM) dan Yayasan Dakwah Malaysia Indonesia (YADMI) ini berlangsung tanggal 19 s/d 21 Februari 2009, diikuti oleh peserta Malaysia dan Indonesia, terdiri dari berbagai kalangan, seperti ulama, cendekiawan, aktivis LSM, dan jurnalis.
Datuk Nakhaie mengatakan, “seminar Internasional Tajdid Pemikiran Islam memiliki peran penting dalam mengembangkan dan mempelopori perwujudan suasana yang lebih kondusif, sikap saling pengertian, dan sebagai upaya untuk mewujudkan kehidupan dunia yang damai.”
“Generasi yang dilandasi oleh khazanah pemikiran Ahlussunnah Wal- Jama’ah, yang tumbuh dalam lingkungan yang tidak kondusif, seperti anak-anak Palestina, menganggap bahwa peperangan, pembunuhan, dan tindak kekerasan adalah suatu hal biasa. Dipihak lain permusuhan antara Syiah dan Sunni memunculkan dilema bagi umat Islam ketika Sunni membunuh syiah, lalu terjadi pembunuhan terhadap para pemimpin dan tokoh agama. Ini suatu kerugian besar bagi umat,” Ujar Datuk Seri.
Sementara itu, Ketua MUI Maaruf Amin, salah seorang pembicara dari Indonesia mengungkapkan, mayoritas Muslim Melayu merupakan penganut paham Ahlussunnah Wal- Jama’ah. Bagi penganutnya, ajaran ini identik dengan gambaran Islam yang santun, lemah lembut, senantiasa berlaku adil dan bepihak pada kebenaran. Paham Ahlussunah Wal- Jama’ah adalah aliran yang sederhana dalam menggerakkan upaya bagi pembinaan sikap saling pengertian.
Seminar ini juga menampilkan KH. Dr Tarmizi Taher, Ketua Dewan Pembina YADMI. Dalam sambutan pembukaan seminar, Tarmizi mengatakan, metode dakwah Ahlussunnah Wal- Jama’ah harus dapat memberikan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi pribadi, keluarga, dan umat, serta bangsa. Semua harus dilakukan secara komprehensif, serta dilandasi oleh khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Acara yang melibatkan para ulama, cendekiawan, pimpinan organisasi Islam Malaysia dan Indonesia ini sebetulnya telah diselenggarakan sejak tiga tahun lalu atas kerjasama Centre for Moderate Muslim (CMM) Indonesia dan Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM). Seminar ini diharapkan muncul sebuah gagasan dan ide yang bisa diaktualisasikan untuk memajukan umat Islam, khususnya di Alam Melayu melalui pendidikan dan dakwah Islam. Inilah landasan pemikiran yang melahirkan Yayasan Dakwah Malaysia Indonesia (YADMI),” tambah Tarmizi. (YADMI)
Kuala Lumpur, 19 Februari 2009
Yayasan Dakwah Malaysia Indonesia