Jakarta- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah sukses mengadakan serangkaian acara muktamar khilafah di 30 kota di berbagai wilayah Indonesia dari Banda Aceh hingga Papua di sepanjang bulan Mei – Juni 2013 yang bertepatan dengan bulan Jumadil Akhir – Rajab 1434 H. Sebagai acara puncak, kini tengah berlangsung muktamar khilafah 2013 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Muktamar khilafah yang diadakan pada 2 Juni 2013 ini disambut dengan penuh semangat keimanan. Mereka telah siap hadir di stadion GBK pada pukul 08.00 pagi, sebagai bentuk dukungan akan diterapkan nya syariah secara menyeluruh dalam sebuah negara Khilafah. Acara yang bertemakan “Perubaha dunia menuju khilafah” ini dihadiri lebih dari 100.000 peserta dari berbagai wilayah di Jabodetabek, Banten, Cirebon, Sukabumi, dan Bandung. Tak hanya dari Indonesia bahkan peserta dari luar negeri pun turut hadir pada kegiatan ini.
Pada pidato penyambutannya Ismail Yusanto Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyampaikan, “Pada tahun 1924 M umat Islam telah kehilangan institusi khilafah. Kemudian Kaum Muslimin, di kerat-kerat menjadi negara kecil, dan diterapkan sistem kufur atasnya. Kaum muslimin tak lagi bersatu, menjadi pihak yang terjajah dalam berbagai bidang dan dapat dengan mudah ditumpahkan darahnya.”
Menyadari arti penting Khilafah dan peran vitalnya maka HTI mendorong kaum muslimin untuk bersama-sama memperjuangkan Syari’ah dan menegakkan kembali Khilafah.
Perubahan yang hakiki, tidak lain adalah perubahan tegaknya al-haq, tegaknya al-Islam, Syariah dan Khilafah. Tidak hanya untuk kaum muslimin di Indonesia, bahkan kaum muslimin di seluruh dunia juga berkewajiban untuk turut berjuang menegakkan kembali Khilafah.
Panitia Muktamar Khilafah 2013
Hizbut Tahrir Indonesia
Jakarta, Ahad, 02/06/2013