Press Release : Perang Pemerkosaan yang Dilakukan di Suriah adalah Alat Penghinaan Sistematis atas Kaum Perempuan

International Rescue Committee mengungkapkan pada Senin, 14 Januari 2013 lalu, bahwa modus pemerkosaan sedang digunakan sebagai alat perang di Suriah, dimana ini menjadi alasan utama keluarga-keluarga Suriah melarikan diri ke negara tetangga. Lembaga ini menggambarkan kejahatan keji ini sebagai ‘sebuah sarana signifikan dan paling mengganggu dari perang sipil Suriah’. Orang-orang yang diwawancarai mengatakan bahwa kaum perempuan terancam penculikan, perkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan. Perempuan juga dikabarkan diserang di depan umum dan di rumah mereka, bahkan beberapa diantara mereka diperkosa beramai-ramai di hadapan anggota keluarganya.

      Situasi malapetaka di Suriah berupa pembunuhan, intimidasi, penggusuran dan penghancuran masjid dan rumah-rumah tanpa sedikitpun memandang nilai-nilai moral atau kemanusiaan, adalah tampak jelas terlihat oleh semua orang. Pembunuhan delapan anak dan lima perempuan dalam serangan udara di kota ‘Moadamiya’ As-Syam pekan ini tidak akan menjadi yang terakhir dari segala kejahatan ini. Sementara itu adalah kejahatan modus perkosaan sistematis oleh anak buah Assad terhadap saudari-saudari kita di Suriah, yang hadir dan berdampingan dengan laki-laki untuk menyatakan dengan tegas penolakan mereka terhadap rezim Baath Kafir Assad yang menimpa mereka dengan penderitaan selama lebih dari empat dekade, memerintah mereka dengan tangan besi, dan memaksakan aturan sekuler yang kufur atas mereka. Mereka telah menyatakan dengan sangat jelas, “Ini adalah untuk Allah, itu adalah untuk Allah.” Karenanya, mereka menuntut penggulingan Al-Assad sistem kufur Baath dan penegakkan Khilafah Islam. Sebagai konsekuensinya Bashar Al-Assad terus bersikukuh dalam memerintahkan para premannya untuk melakukan kejahatan keji yang sistematis untuk meneror saudara-saudara kita di Suriah dan mencegah mereka dari resolusi untuk mengakkan aturan Allah, yang akan menyenangkan makhluk dan Sang Pencipta.

((وَما نَقَموا مِنهُم إِلّا أَن يُؤمِنوا بِاللَّهِ العَزيزِ الحَميدِ))

“Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, “

[QS. Al-Buruj (85): 8]

      Hal ini bisa menjelaskan mengapa ribuan rakyat Suriah menyelamatkan diri ke negara tetangga dan hidup di kamp-kamp yang kekurangan fasilitas dasar dengan kondisi yang menghinakan dan merendahkan, mengalami penderitaan yang ekstrim, mereka mengambil pilihan itu daripada harus menjadi mangsa serangan-serangan keji dari para tiran. Kejahatan-kejahatan keji itu adalah strategi perang lain yang ditujukan untuk merendahkan kaum Muslimah dan mematahkan tekad tulus dari kaum Muslimin Suriah dalam perjuangan mereka untuk menghapus Assad Si Pembunuh.

      Wahai Kaum Muslimin:

      Mereka yang tewas dan menjadi yatim adalah anak-anak Anda, mereka yang menderita akibat kesedihan pahit akan hilangnya anak-anak mereka adalah ayah-ayah Anda, mereka yang menjadi janda, kehilangan anak-anak mereka dan diperkosa adalah ibu-ibu dan saudari Anda. Allah (swt) berfirman ((إِنَّمَا المُؤمِنونَ إِخوَةٌ)) “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara…” [Al-Hujurat 49:10]. Mana jawaban Anda atas panggilan Allah SWT? Dimana dukungan dan pembelaaan Anda atas mereka? Ketahuilah bahwa Allah akan menghisab Anda jika Anda mengabaikan mereka atau merasa cukup hanya karena mendukung mereka. Ketahuilah juga bahwa mendukung saudara-saudara Anda di Suriah tidak hanya melalui doa, meskipun itu tulus, juga bukan melalui menampung orang-orang yang bermigrasi untuk melindungi kehidupan dan agama mereka, meskipun itu juga adalah tugas Anda. Mendukung saudara-saudara kita di Suriah adalah dengan berdiri di hadapan penguasa Anda dan menuntut pertanggungjawaban atas pengkhianatan mereka terhadap saudara-saudara kita dan bahkan berkonspirasi dengan Al-Assad Si Penjahat melawan mereka. Mendukung mereka adalah dengan menarik anak-anak Anda dalam militer yang ditempatkan di barak-barak mereka, memobilisasi resolusi mereka, dan mengumpulkan kekuatan mereka untuk bangkit untuk mendukung saudara-saudara mereka di As-Syam.

      Wahai Tentara, Wahai Perwira:

      Al Mutasim menanggapi dengan mengerahkan pasukan yang kuat untuk mendukung seorang wanita yang ditampar di wajahnya. Apakah Anda tidak marah dengan ribuan ibu yang kehilangan anak-anak mereka? Apakah Anda tidak marah dengan ribuan gadis yang menjadi yatim piatu? Apakah Anda tidak tergerak dengan ribuan perempuan yang menjadi janda? Tidakkah darah Anda mendidih dalam kemarahan karena saudari-saudari Anda yang diperkosa dan kehilangan hal yang paling berharga bagi diri mereka? Jika hal ini mengobarkan dalam diri Anda keberanian Al Mutasim, kapan itu akan terjadi! Rasulullah SAW bersabda,

 

مَا مِنِ امْرِئٍ يَخْذُلُ مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ إِلا خَذَلَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ، وَمَا مِنْ أَحَدٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ إِلا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَه”

 “Tidaklah seseorang yang membiarkan seorang Muslim di tempat dimana kehormatannya dilanggar dan dilecehkan, kecuali Allah akan membiarkannya di tempat yang ia menginginkan pertolongan-Nya di sana. Tidaklah seseorang menolong seorang Muslim di tempat yang kehormatannya dilanggar kecuali Allah akan menolongnya di tempat yang menginginkan ditolong oleh-Nya,” (HR Abu Daud dan Ahmad).

      Apakah Anda telah menjadi terbiasa dengan penyerahan dan ketundukkan kepada para penguasa komprador dan pengkhianat Anda? Apakah Anda mendukung penghinaan yang telah diberikan kepada Anda oleh penguasa Anda, atau Anda akan menjawab panggilan Rasul SAW, membangunkan jiwa ksatria dari Al Mutasim dan bersegera untuk membela kehormatan ibu dan saudari Anda di As-Syam yang menangis dan memanggil Wahai Al Mutasim, Wahai Tentara!

((إِلّا تَنفِر‌وا يُعَذِّبكُم عَذابًا أَليمًا وَيَستَبدِل قَومًا غَيرَ‌كُم وَلا تَضُرّ‌وهُ شَيـًٔا ۗ وَاللَّهُ عَلىٰ كُلِّ شَىءٍ قَديرٌ‌))

“Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikit pun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. At-Taubah (9):39]

 

Dr. Nazreen Nawaz

Anggota Kantor Media Pusat

Hizbut Tahrir